OECD Ramalkan Perlambatan dalam Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Logo di pintu masuk markas besar Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) di Paris, Perancis, 7 Juni 2019. (Foto: dok).

Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperingatkan kemungkinan terjadi perlambatan pertumbuhan di kebanyakan ekonomi-ekonomi terbesar di dunia karena sengketa dagang yang berlangsung, ketidakpastian kebijakan dan penurunan kepercayaan bisnis dan konsumen.

Dalam Ramalan Ekonomi Sementaranya yang dirilis Rabu (6/3), OECD meramalkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini sekitar 3,3 persen – menurun dari 3,6 persen pada 2018.

Laporan itu menyebutkan, lebih rendahnya prakiraan pertumbuhan ekonomi China, dan beberapa negara Eropa menjadi penyebab menyusutnya pertumbuhan ekonomi global.

Laporan itu menyatakan, perang tarif antara China dan AS juga telah merugikan ekonomi kedua negara dan meningkatkan inflasi. Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan menurun dari 2,9 persen menjadi 2,6 persen tahun ini.

"Perlambatan signifikan di kawasan besar manapun bisa menggangu aktivitas dunia, apalagi bila itu menjalar ke pasar-pasar finansial,” kata pakar ekonomi OECD Laurence Boone. "Pemerintah-pemerintah harus meningkatkan dialog multilateral untuk membatasi resiko dan mengoordinasikan langkah-langkah kebijakan untuk menghindari perlambatan pertumbuhan ekonomi lebih jauh.”

OECD memangkas perkiraan pertumbuhan di kawasan mata uang euro dari 1,8 persen tahun lalu menjadi 1 persen tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Jerman menyusut hingga setengahnya sementara Italia akan mengalami pertumbuhan negatif tahun ini. [ab]