Olahraga bagi Pengungsi Lebanon

Berlokasi di Beirut selatan, Shatila adalah kamp pengungsi Palestina yang sangat padat dan telah menjadi saksi arus pengungsi Suriah akhir-akhir ini, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Tim pemuda dibentuk pada tahun 2009, di kamp pengungsi Shatila, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Pelatih Majdi telah tinggal di kamp pengungsi tersebut sepanjang hidupnya dan ia bermimpi mendirikan sekolah olahraga, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Sebagai seorang Palestina yang tinggal di Lebanon, Pelatih Majdi menghadapi keterbatasan untuk mendapatkan pekerjaan, kamp pengungsi Shatila, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Gulizar Osman, yang bergabung dalam tim bola basket putri, berdiri di depan bendera Irlandia karena para pendukung yang membantu membiayai tim mereka berasal dari Irlandia. Pelatih Majdi menyebut mereka "delegasi Irlandia." (John Owens/VOA)

Pencarian dana adalah proses yang terus-menerus berlangsung dan tim bergantung pada bantuan dana tersebut untuk terus melakukan aktivitas mereka setiap minggunya, kamp pengungsi Shatila, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Tim bola basket putri berlatih di lapangan di luar kamp Shatila, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Para pemain meninggalkan rumah Majdi Adam. Tim sepakbola berlatih setiap minggu dan melangsungkan pertandingan melawan tim lokal lainnya, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Rumah pelatih Majdi juga berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan olahraga dan sebagai tempat pemain muda bertemu, kamp pengungsi Shatila, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Kamp pengungsi ini, awalnya didirikan pada tahun 1949, dan sering kebanjiran karena sistem penyaluran air yang tidak bagus, sehingga tidak memberikan banyak tempat untuk anak-anak bermain, kamp pengungsi Shatila, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Para anggota tim berhenti bermain karena hujan deras, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Tim bola basket putri secara berkala bertanding melawan tim dewasa, kamp pengungsi Shatila, Lebanon, 2 Desember 2014. (John Owens/VOA)

Di tempat di mana nilai-nilai Islam masih melekat kuat, satu kelompok remaja putri dalam pakaian olahraga berjalan-jalan di kamp pengungsi Palestina, Shatila. Pelatih mereka, Pelatih Majdi, adalah seseorang yang bermimpi membuka sekolah olahraga untuk komunitas pemuda yang tersingkir dari masyarakat Lebanon.