Korea Selatan masih belum memutuskan apakah akan bergabung atau tidak dengan boikot diplomatik yang dilakukan oleh pemerintahan Joe Biden terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing. Namun para pakar mengingatkan bahwa keputusan Korea Selatan bisa menandakan komitmennya terhadap strategi pembangunan koalisi Amerika yang berpusat pada hak asasi manusia.
Seorang pejabat senior di kantor kepresidenan Gedung Biru Korea Selatan, yang tidak mau namanya disebut dengan alasan sensitifnya isu, mengatakan kepada wartawan bahwa Seoul belum membuat keputusan apakah akan mengirim perwakilan diplomatik ke Olimpiade Beijing atau tidak.
BACA JUGA: Sekjen PBB akan Tetap Hadiri Olimpiade Beijing Meski Boikot BerdatanganKetika mengumumkan boikot, Amerika menyatakan langkah itu untuk memprotes pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di China.
Evans Revere, seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika serikat yang memiliki pengalaman luas bernegosiasi dengan Korea Utara, mengatakan Korea Selatan “harus membuat keputusan sendiri, tetapi sebagai sekutu Amerika dan negara yang secara nominal mendukung HAM dan kebebasan manusia, Seoul harus berpikir hati-hati tentang pesan yang akan disampaikan dengan hadirnya pejabat tingkat tinggi ke Olimpiade Beijing.”
Ia melanjutkan bahwa “Tentu saja Washington tidak akan senang bila Korea Selatan berpartisipasi.” [ka/rs]