Harga minyak mentah dunia kembali jatuh hari Kamis (27/11) setelah pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak di Wina Austria memutuskan untuk tidak memotong tingkat produksi minyak guna membendung jatuhnya harga minyak dunia yang telah anjlok lebih dari 35 % sejak bulan Juni lalu.
Harga minyak dunia mencapai angka terendah sejak Mei 2010, karena kelebihan pasokan, permintaan yang lebih rendah dari perkiraan, menguatnya nilai dolar AS, serta melonjaknya tingkat produksi minyak di Amerika Utara.
Sehari sebelum pertemuan OPEC di Wina, Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan kelompok produsen minyak di negara Teluk telah mencapai kata sepakat mengenai sasaran produksi minyak.
Dalam tanggapanya hari Rabu, al-Naimi tidak mengungkapkan isi persetujuan dalam Dewan Kerjasama Teluk yang berpengaruh itu, yang mencakup Qatar, Uni Emirat Arab dan Kuwait. Namun, kantor berita Reuters mengutip seorang delegasi Teluk untuk OPEC mengatakan bahwa tingkat produksi minyak tidak akan dipotong.
Rapat OPEC itu dipandang luas sebagai yang paling penting dalam beberapa tahun, ketika harga minyak telah turun lebih 30 persen sejak Juni, dari $ 115 satu barel ke harga terendah dalam 4 tahun di bawah $ 78.
Para analis menganggap penurunan harga itu disebabkan peningkatan produksi minyak di Amerika dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lamban daripada yang diperkirakan di Eropa dan China.