Kedutaan Besar China di Yangon, Senin (1/4), menyatakan operasi gabungan Myanmar dan China berhasil menangkap lebih dari 800 orang yang diduga terlibat dalam kasus penipuan lintas batas.
Pusat-pusat penipuan berkembang pesat di Myanmar. Tempat tersebut dijalankan oleh warga negara China dan negara-negara lain yang sering dipaksa bekerja menipu rekan-rekan mereka pada sebuah industri yang menurut para analis bernilai miliaran dolar.
Beijing, yang merupakan sekutu utama dan pemasok senjata bagi rezim militer Myanmar, berulang kali mendorong pihak militer untuk memberantas kegiatan penipuan tersebut.
Pihak berwenang China memberikan saran kepada kolega mereka di Myanmar yang melakukan penggerebekan di sekitar Kota Muse. Kota tersebut merupakan pusat perdagangan utama di negara bagian Shan utara, demikian kata kedutaan melalui akun WeChat-nya.
BACA JUGA: Polisi, Jaksa Asia Tenggara Bekerjasama Lawan Pandemi "Scam”Polisi Myanmar menangkap 807 orang “yang melakukan kejahatan lintas batas” dan menyita komputer, ponsel, dan “skrip penipuan”, katanya dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa di antara yang ditangkap terdapat 352 warga China, yang kemudian dipulangkan ke China pada Minggu.
Sisanya adalah warga negara Myanmar, tambahnya.
Junta belum mengomentari penggerebekan tersebut.
Tahun lalu, kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa setidaknya 120.000 orang ditahan di lokasi penipuan di Myanmar.
Menurut sumber-sumber media pemerintah China, lebih dari 40.000 orang yang diduga terlibat dalam penipuan daring di Myanmar telah diekstradisi ke China pada tahun lalu. [ah/rs]