Operasi Legend akan Atasi Lonjakan Kekerasan di AS

Jaksa Agung William Barr mendengarkan paparan Presiden Donald Trump di Rose Garden, Gedung Putih, 16 Juni 2020.

Beberapa hari setelah akhir pekan yang sarat kekerasan di Chicago, dan telah menewaskan 17 orang termasuk dua anak dan melukai 70 lainnya, Departemen Kehakiman meluncurkan Operasi Legend.

Nama operasi itu diambil dari nama anak yang ditembak mati ketika sedang tidur di rumahnya di Kansas City.

"Presiden Trump telah menjelaskan: pemerintah federal siap dan bersedia membantu setiap mitra penegak hukum negara bagian dan setempat di seluruh negeri menanggapi kejahatan kekerasan," kata Jaksa Agung William Barr, Rabu.

Barr mengatakan Operation Legend akan menggabungkan upaya lembaga penegak hukum federal dengan pejabat negara bagian dan setempat untuk melawan apa yang dikatakannya "gelombang kejahatan kekerasan mendadak."

Upaya awal akan dilakukan di Kansas City, di mana Legend Taliferro yang berusia 4 tahun tertembak di bagian wajahnya dan terbunuh sewaktu tidur di rumahnya di Kansas City pada 29 Juni.

Saksi mata mengatakan peluru yang membunuh LeGend berasal dari tembakan di luar apartemennya. Polisi mengatakan bangunan itu menjadi sasaran. Tidak ada petunjuk lebih jauh mengenai peristiwa itu selain video pemantau menunjukkan satu mobil yang mungkin terlibat.

Pemakaman LeGend direncanakan digelar pada Jumat (10/7). Bintang football Frank Clark dari tim Kansas City Chiefs yang menjuarai Super Bowl, akan menanggung biaya pemakaman itu. The Chiefs akan bermain di kandang sendiri untuk pertama kalinya melawan Houston Texas pada 10 September untuk mengenang LeGend. [my/ft]