Gumpalan asap terlihat membubung di atas cakrawala Gaza pada hari Selasa 14/5).
Hal itu terjadi ketika PBB mengatakan lebih dari setengah juta warga Palestina telah mengungsi dalam beberapa hari terakhir akibat meningkatnya operasi militer Israel di Gaza selatan dan utara.
Para pejabat Palestina mengatakan serangan Israel di Gaza tengah menewaskan sedikitnya 12 orang semalam hingga Selasa. Pertahanan Sipil mengatakan tim pertolongan pertama menemukan delapan mayat dari sebuah rumah tiga lantai yang rata dengan tanah di kamp pengungsi Nuseirat.
Serangan lain menghantam karavan yang digunakan oleh polisi yang dikelola Hamas di sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di Nuseirat, menewaskan sedikitnya empat polisi.
Israel telah berulang kali menarget pasukan polisi Gaza sebagai bagian dari kampanyenya untuk melumpuhkan kemampuan militer dan pemerintahan kelompok tersebut.
Sekitar 450.000 warga Palestina diminta meninggalkan Rafah di Gaza selatan selama seminggu terakhir, kata badan PBB untuk pengungsi Palestina pada hari Selasa.
Ada sekitar 1,3 juta orang yang berlindung di Rafah sebelum Israel mulai menyerbu kota tersebut, yang menurut Israel adalah benteng terakhir Hamas.
BACA JUGA: Erdogan: Lebih Seribu Anggota Hamas Dirawat di RS TurkiPasukan Israel juga memerangi militan Hamas di Gaza utara, tempat tentara Israel melancarkan operasi besar pada awal perang.
Tujuh bulan pemboman dan operasi darat Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 35.000 orang, kebanyakan diantaranya wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan setempat yang dikelola Hamas.
Perang dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 lainnya.
Israel mengatakan militan itu masih menyandera sekitar 100 orang dan jasad lebih dari 30 sandera lainnya. [lt/my]