Pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina, Rabu (13/4), kata Kementerian Kesehatan Palestina, sewaktu pasukan Israel melanjutkan operasi selama berhari-hari di Tepi Barat sebagai tanggapan atas serentetan serangan mematikan.
Kematian tersebut merupakan yang terbaru dalam gelombang kekerasan Israel-Palestina yang meletus saat umat Islam memperingati bulan suci Ramadan.
Kementerian Kesehatan mengatakan Muhammad Assaf (34), tertembak di dadanya di kota Nablus, Tepi Barat. Rincian seputar kematiannya tidak segera tersedia dan militer Israel tidak segera berkomentar. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 11 orang lainnya terluka akibat aktivitas militer Israel di daerah tersebut.
Dalam sebuah pernyataannya, militer hanya mengatakan bahwa pasukannya “melakukan operasi kontrateroris'' di Tepi Barat utara.
Israel telah mengirim pasukan untuk menyisir kota-kota dan desa-desa Palestina dalam beberapa hari terakhir, mencari tersangka atau kaki tangan yang terkait dengan serangan-serangan Palestina baru-baru ini terhadap Israel. Pekan lalu, seorang pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan ke sebuah bar Tel Aviv yang penuh sesak, menewaskan tiga orang dan melarikan diri dari tempat kejadian, sehingga memicu perburuan selama berjam-jam yang berujung pada pembunuhannya oleh polisi.
BACA JUGA: Polisi Israel Bunuh Pria Palestina yang MenikamnyaSerangan itu, serta tiga serangan lainnya di wilayah lain di Israel dalam beberapa pekan terakhir, telah menewaskan 14 warga Israel.
Ketegangan meningkat pada bulan Ramadan, yang tahun ini bertepatan dengan hari libur besar Yahudi dan Kristen. Dalam pekan mendatang, saat Paskah dimulai, puluhan ribu orang dari tiga agama diperkirakan akan membanjiri Kota Tua Yerusalem, jantung emosional dari konflik Israel-Palestina dan sering menjadi titik nyala kekerasan.
Pemerintah Israel berusaha meredakan ketegangan dengan melanjutkan rencananya untuk melonggarkan pembatasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza selama Ramadan. Tapi, dengan diketahuinya dua penyerang Palestina dalam kekerasan baru-baru ini berasal dari Jenin dan daerah sekitarnya, Israel memperketat pembatasan pergerakan masuk dan keluar kota itu.
Jenin dianggap sebagai kubu militan Palestina. Pasukan Israel sering diserang ketika beroperasi di daerah tersebut. Bahkan Otoritas Palestina, yang mengelola sebagian Tepi Barat yang diduduki dan berkoordinasi dengan Israel dalam masalah keamanan, tampaknya hanya memiliki sedikit kendali. [ab/lt]