Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dari Partai Liberal semakin didesak untuk mundur pada Selasa (17/12), setelah menteri keuangannya, Chrystia Freeland, mengundurkan diri karena perbedaan pendapat mengenai kebijakan pada Senin (16/12) – menyebabkan salah satu krisis terburuk dalam kepemimpinannya selama sembilan tahun terakhir.
Pada sesi tanya-jawab penutup sebelum liburan musim dingin selama sebulan, pada Selasa, DPR Kanada dipenuhi perselisihan karena pihak oposisi mengecam perdana menteri, yang tidak hadir, atas gejolak baru-baru ini dan karena membukukan defisit sebesar $62 miliar (sekitar Rp996 triliun) pada tahun ini.
“Benar-benar kacau,” kata anggota DPR oposisi berhaluan konservatif Andrew Scheer dari Saskatchewan.
Anggota DPR Partai Liberal, Dominic LeBlanc, yang sebelumnya menjabat menteri keamanan Masyarakat dan salah satu teman dekat Trudeau, ditunjuk sebagai menteri keuangan baru pada hari Senin (16/12) setelah pengunduran diri Freeland.
BACA JUGA: Kanada Tunda Tercapainya Target Jaringan Listrik Nol Bersih Selama 15 Tahun“Kami belum selesai mendukung warga Kanada – hal yang tidak ingin dilakukan oleh Partai Konservatif,” kata LeBlanc membalas Scheer dalam sesi tanya-jawab hari Selasa.
Salah seorang sekutu Trudeau mengatakan kepada Reuters pada Selasa bahwa Trudeau sedang merenungkan keluhan mengenai kepemimpinannya dari anggota partainya sendiri di DPR yang tidak senang akan pengunduran diri Freeland.
Surat kabar The Globe and Mail, mengutip dua sumber Partai Liberal, menyebut bahwa Trudeau mengatakan kepada Freeland pada Jumat (13/12) bahwa ia akan digantikan oleh mantan pejabat bank sentral Mark Carney, yang sudah menjadi penasihat perdana menteri untuk urusan ekonomi.
Carney, yang sejak lama didekati oleh Partai Liberal, memilih untuk menghindar dari politik federal. Tak satu pun dari kantor Freeland ataupun Trudeau yang bersedia memberikan tanggapan.
Jika Trudeau mengundurkan diri, Partai Liberal akan menggelar pemilihan ketua baru yang dapat diikuti oleh Freeland. Freeland mengirimkan email kepada para relawan partai pada Selasa bahwa “ini tidak akan menjadi akhir dari perjalanan”, tanpa memberikan rincian apa pun.
Partai Liberal merupakan minoritas di DPR Kanada dan untuk itu sangat bergantung pada dukungan partai-partai lain berdasarkan jumlah suara untuk memerintah. Hingga kini, Partai Demokrat Baru, yang berhaluan kiri dan berupaya menarik dukungan dari basis massa yang sama seperti Partai Liberal, telah membantu Trudeau mempertahankan kekuasaannya.
BACA JUGA: Kanada Tolak Ancaman Tarif TrumpJajak pendapat Nanos Research yang dirilis pada Selasa menunjukkan bahwa Partai Konservatif menerima 43% dukungan masyarakat, sedangkan Partai Liberal menerima 23% dukungan, dan Partai Demokrat Baru mendapat 20% dukungan.
Pemimpin Partai Demokrat Baru Jagmeet Singh mendapatkan tekanan untuk menggulingkan Trudeau, tapi hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa partainya, seperti Partai Liberal, akan dihabisi Partai Konservatif yang memang merupakan oposisi resmi pemerintahan dalam pemilu. Untuk itu, ia mungkin memutuskan untuk mempertahankan kekuasaan Trudeau yang goyah karena lebih sesuai dengan kepentingannya.
DPR Kanada akan tutup selama libur musim dingin pada Selasa dan baru kembali pada 27 Januari mendatang. Dengan demikian, pemungutan suara untuk mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Trudeau baru dapat dilakukan pada akhir Februari atau Maret. [rd/rs]