Pemimpin partai Gerakan bagi Perubahan Demokratis atau MDC, PM Morgan Tsvangirai mencela pemilihan presiden dan parlemen hari Rabu sebagai lelucon besar.
Para pemilih di Zimbabwe sedang menunggu hasil resmi pemilu nasional yang hampir pasti akan memperpanjang 33 tahun masa kekuasaan Presiden Robert Mugabe, meskipun oposisi mengklaim terjadi kecurangan.
Hasil yang dilansir sebegitu jauh mengisyaratkan partai ZANU-PF pimpinan Presiden Mugabe akan meraih dua pertiga mayoritas, atau 140 kursi, di parlemen, yang akan membuatnya dapat mengubah konstitusi.
Angka-angka dari Komisi Pemilihan Zimbabwe hari Jumat memperlihatkan partai Gerakan bagi Perubahan Demokratis (MDC) pimpinan Perdana Menteri Morgan Tsvangirai meraih suara yang jauh lebih sedikit di parlemen dengan 210 kursi itu. Hasil lengkap diperkirakan keluar hari Senin.
Pemimpin oposisi itu mencela pemilihan presiden dan parlemen hari Rabu lalu sebagai lelucon besar. MDC telah bertekad akan menolak hasil pemilu, sehingga menimbulkan kekhawatiran terulangnya kekerasan berdarah setelah pemilu yang disengketakan pada tahun 2008.
Sementara itu para pengamat, tampaknya berbeda pendapat mengenai pemilu tersebut. Uni Afrika menyatakan pemilu itu bebas dan kredibel, tetapi menambahkan menginginkan informasi lebih banyak mengenai ketidakberesan yang dilaporkan.
Para pemantau dari Masyarakat Pembangunan Afrika Selatan menyatakan bahwa meskipun pemilu berlangsung damai, terlalu dini untuk menyebut pemilu itu adil.
Hasil yang dilansir sebegitu jauh mengisyaratkan partai ZANU-PF pimpinan Presiden Mugabe akan meraih dua pertiga mayoritas, atau 140 kursi, di parlemen, yang akan membuatnya dapat mengubah konstitusi.
Angka-angka dari Komisi Pemilihan Zimbabwe hari Jumat memperlihatkan partai Gerakan bagi Perubahan Demokratis (MDC) pimpinan Perdana Menteri Morgan Tsvangirai meraih suara yang jauh lebih sedikit di parlemen dengan 210 kursi itu. Hasil lengkap diperkirakan keluar hari Senin.
Pemimpin oposisi itu mencela pemilihan presiden dan parlemen hari Rabu lalu sebagai lelucon besar. MDC telah bertekad akan menolak hasil pemilu, sehingga menimbulkan kekhawatiran terulangnya kekerasan berdarah setelah pemilu yang disengketakan pada tahun 2008.
Sementara itu para pengamat, tampaknya berbeda pendapat mengenai pemilu tersebut. Uni Afrika menyatakan pemilu itu bebas dan kredibel, tetapi menambahkan menginginkan informasi lebih banyak mengenai ketidakberesan yang dilaporkan.
Para pemantau dari Masyarakat Pembangunan Afrika Selatan menyatakan bahwa meskipun pemilu berlangsung damai, terlalu dini untuk menyebut pemilu itu adil.