Sekitar 1.000 pengunjuk rasa, sebagian besar dari mereka bersepeda motor, melewati jalan-jalan ibukota Phnom Penh hari Senin (16/12) untuk menentang hasil pemilu bulan Juli.
Pemimpin-pemimpin oposisi pemerintah Kamboja memimpin kira-kira 1.000 pengunjuk rasa, sebagian besar dari mereka bersepeda motor, melewati jalan-jalan ibukota Phnom Penh hari Senin, bagian dari protes setiap pekan untuk menentang hasil pemilu bulan Juli.
Protes itu menuntut penyelidikan yang dapat dipercaya atas dugaan kecurangan pemilu atau menuntut pelaksanaan pemilu baru.
Dilaporkan tidak ada bentrokan dengan pihak berwenang, yang sebelumnya mengatakan tidak akan memberi izin untuk berdemonstrasi.
Kem Sokha, wakil presiden oposisi Partai Penyelamatan Nasional Kamboja - CNRP, mengatakan para pemuda mengendarai sepeda motor melalui jalan-jalan kota "menuntut pemilu ulang."
Panitia pemilu Kamboja mengatakan partai Hun Sen, CPP, merebut 68 kursi. Mereka mengatakan partai oposisi CNRP memenangkan 55 kursi, yang secara signifikan lebih banyak dibandingkan pada masa lalu.
Tetapi pihak oposisi, yang memboikot parlemen baru, mengatakan partainya akan memenangkan lebih banyak kursi jika pemilu dijalankan secara adil.
Protes itu menuntut penyelidikan yang dapat dipercaya atas dugaan kecurangan pemilu atau menuntut pelaksanaan pemilu baru.
Dilaporkan tidak ada bentrokan dengan pihak berwenang, yang sebelumnya mengatakan tidak akan memberi izin untuk berdemonstrasi.
Kem Sokha, wakil presiden oposisi Partai Penyelamatan Nasional Kamboja - CNRP, mengatakan para pemuda mengendarai sepeda motor melalui jalan-jalan kota "menuntut pemilu ulang."
Panitia pemilu Kamboja mengatakan partai Hun Sen, CPP, merebut 68 kursi. Mereka mengatakan partai oposisi CNRP memenangkan 55 kursi, yang secara signifikan lebih banyak dibandingkan pada masa lalu.
Tetapi pihak oposisi, yang memboikot parlemen baru, mengatakan partainya akan memenangkan lebih banyak kursi jika pemilu dijalankan secara adil.