Pendukung oposisi Kamboja hari Jumat (25/10) menyudahi protes damai tiga hari menentang hasil pemilihan parlementer tahun ini.
Dipimpin ketua oposisi Sam Rainsy, sekitar 20 ribu demonstran yang bersorak-sorai berbaris menuju beberapa kedutaan besar asing di Phnom Penh menuntut intervensi internasional dalam kebuntuan politik Kamboja. Petisi dengan hampir dua juta cap jempol disampaikan ke kedutaan Perancis, China, Amerika, Inggris dan negara-negara lain.
Meski hasil resmi menunjukkan perolehan suara Partai Penyelamat Nasional Kamboja yang beroposisi cukup besar dalam pemilu tersebut, para anggota parlemen oposisi menolak menduduki kursi mereka di parlemen, dan menyatakan Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa melakukan kecurangan penghitungan surat suara.
Pemimpin oposisi Sam Rainsy memberitahu VOA, oposisi berkomitmen melakukan penyidikan penuh dan adil terhadap hasil pemilu itu.
Perdana Menteri Hun Sen, yang kembali berkuasa berdasarkan hasil Pemilu itu, mengatakan pemilu berlangsung bebas dan adil, dan menyatakan hasil pemilu disahkan Komisi Pemilihan Nasional Kamboja dan Mahkamah Konstitusi.
Partai yang berkuasa menolak usul bagi penyidikan internasional, tetapi jurubicara pemerintah Phay Siphan mengatakan pejabat-pejabat tidak berusaha mencegah oposisi mengajukan petisi ke kedutaan-kedutaan asing. Amerika dan negara-negara Barat lain telah menyerukan semua pihak agar berdialog dengan damai, tetapi belum secara terang-terangan memihak partai manapun dalam pemilu sengketa pemilihan itu.
Meski hasil resmi menunjukkan perolehan suara Partai Penyelamat Nasional Kamboja yang beroposisi cukup besar dalam pemilu tersebut, para anggota parlemen oposisi menolak menduduki kursi mereka di parlemen, dan menyatakan Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa melakukan kecurangan penghitungan surat suara.
Pemimpin oposisi Sam Rainsy memberitahu VOA, oposisi berkomitmen melakukan penyidikan penuh dan adil terhadap hasil pemilu itu.
Perdana Menteri Hun Sen, yang kembali berkuasa berdasarkan hasil Pemilu itu, mengatakan pemilu berlangsung bebas dan adil, dan menyatakan hasil pemilu disahkan Komisi Pemilihan Nasional Kamboja dan Mahkamah Konstitusi.
Partai yang berkuasa menolak usul bagi penyidikan internasional, tetapi jurubicara pemerintah Phay Siphan mengatakan pejabat-pejabat tidak berusaha mencegah oposisi mengajukan petisi ke kedutaan-kedutaan asing. Amerika dan negara-negara Barat lain telah menyerukan semua pihak agar berdialog dengan damai, tetapi belum secara terang-terangan memihak partai manapun dalam pemilu sengketa pemilihan itu.