Para pemimpin oposisi di Sudan sedang mendiskusikan siapa yang akan duduk dalam dewan sipil-militer bersama yang diperkirakan akan memerintah negara itu selama dua tahun ke depan. Para pemimpin militer yang menggulingkan Presiden Omar al-Bashir awal bulan ini menyetujui dewan gabungan itu pada hari Sabtu (27/4).
Kelompok pemrotes utama Sudan, Asosiasi Profesional Sudan, Senin mengadakan pertemuannya yang ketiga untuk memutuskan siapa yang akan mendapatkan kursi di dewan sipil-militer bersama dan apa peran mereka.
Dewan Transisi Militer (TMC) saat ini, yang telah memerintah negara itu sejak mantan Presiden Bashir digulingkan pada 11 April, setuju untuk berbagi kekuasaan dengan sipil setelah demonstrasi selama dua minggu di ibukota Khartoum dan tempat lain.
TMC awalnya mengatakan akan memerintah negara itu selama dua tahun sebelum pemilu yang direncanakan. Kelompok-kelompok oposisi menolak dan menuntut dewan pimpinan sipil dengan kekuasaan eksekutif.
Terlepas dari kemajuan jelas itu, pengunjuk rasa seperti Huzifa Hassan mengatakan masih khawatir. Hassan menentang para pemimpin militer memiliki kekuatan eksekutif.
Your browser doesn’t support HTML5
Hassan mengatakan tidak melihat manfaat memberikan anggota militer wewenang eksekutif. Jika berakhir dengan peran militer dalam pengambilan keputusan pengunjuk rasa tidak akan memberontak terhadap pemerintah sejak awal atau memberontak kepada dewan militer pertama yang dipimpin oleh [menteri pertahanan] Ibn Awf dan anggota dewan militer.
Namun, pengunjuk rasa lain, Sheikh el-din Abdullah, menganggap peran militer dalam dewan baik.
Abdullah mengatakan pembentukan dewan militer-sipil memuaskan, karena konflik antara partai-partai, oposisi bersenjata dan banyak masalah internal yang dihasilkan oleh ketidakadilan dan pengucilan selama 30 tahun. Tidak akan berakhir dengan kedaulatan dewan sipil sepenuhnya karena juga memerlukan dewan militer.
Sementara itu, aksi duduk di luar markas tentara yang dimulai lebih dari tiga minggu lalu berlanjut. Para pengunjuk rasa, yang awalnya berkumpul untuk menuntut diakhirinya 30 tahun pemerintahan tangan besi Bashir mengatakan mereka tidak akan bubar sampai militer menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil.
Pimpinan TMC, Letnan Jenderal Abdel Fattah Burhan sebelumnya berjanji untuk segera menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil. (my)