Para anggota Dewan Nasional Suriah (SNC) memilih Abdulbaset Sieda sebagai pemimpin baru dalam pertemuan di Istanbul Minggu pagi (10/6).
Kelompok oposisi Suriah di pengasingan telah memilih seorang akademisi Kurdi sebagai pemimpin baru dalam usaha menyatukan gerakan itu setelah berbulan-bulan dalam pertikaian, sementara para aktivis melaporkan puluhan warga sipil tewas dalam serangan pemerintah di berbagai pelosok negeri.
Para anggota senior oposisi, Dewan Nasional Suriah (SNC), memilih Abdulbaset Sieda, seorang Kurdi, menjadi pemimpin baru kelompok itu dalam pertemuan di Istanbul Minggu pagi. Sieda berusia pertengahan 50-an dan dan selama ini tinggal di pengasingan di Swedia. Para anggota SNC menggambarkan Sieda sebagai tokoh konsensus. Dia menggantikan Burhan Ghalioun, yang setuju untuk mengundurkan diri bulan lalu karena kritik terhadap kepemimpinannya.
SNC telah dicemari oleh pertikaian internal sejak dibentuk tahun lalu. Organisasi ini berusaha mengajukan alternatif yang kredibel untuk menggantikan pemerintahan otokrasi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Para kritikus mengeluh Ghalioun terlalu banyak memberi peran kepada para Islamis dalam SNC dan tidak berbuat cukup banyak untuk berkoordinasi dengan komite-komite aktivis pemuda yang menggalang protes di dalam wilayah Suriah.
Berbicara dalam pertemuan Sabtu, Sieda mengatakan SNC hendaknya terus mereformasi diri dengan memasukkan tokoh-tokoh oposisi dan berfungsi sebagai wakil nyata rakyat Suriah.
Para aktivis Suriah mengatakan pasukan pemerintah menewaskan sedikitnya 52 orang dalam serangan-serangan di berbagai pelosok negeri hari Sabtu. Kelompok Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris hari Sabtu mengatakan angka kematian tertinggi hari Sabtu itu terjadi di Deraa di mana 20 orang tewas dalam serangan fajar di kota tempat berawalnya pergolakan 15 bulan lalu itu.
Para aktivis mengatakan lebih banyak orang tewas dalam serangan pemerintah terhadap kota Homs di Suriah tengah, dan baku tembak dini hari antara pemerintah dan pasukan pemberontak di Damaskus tengah. Angka kematian itu tidak bisa dikukuhkan secara independen.
Para anggota senior oposisi, Dewan Nasional Suriah (SNC), memilih Abdulbaset Sieda, seorang Kurdi, menjadi pemimpin baru kelompok itu dalam pertemuan di Istanbul Minggu pagi. Sieda berusia pertengahan 50-an dan dan selama ini tinggal di pengasingan di Swedia. Para anggota SNC menggambarkan Sieda sebagai tokoh konsensus. Dia menggantikan Burhan Ghalioun, yang setuju untuk mengundurkan diri bulan lalu karena kritik terhadap kepemimpinannya.
SNC telah dicemari oleh pertikaian internal sejak dibentuk tahun lalu. Organisasi ini berusaha mengajukan alternatif yang kredibel untuk menggantikan pemerintahan otokrasi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Para kritikus mengeluh Ghalioun terlalu banyak memberi peran kepada para Islamis dalam SNC dan tidak berbuat cukup banyak untuk berkoordinasi dengan komite-komite aktivis pemuda yang menggalang protes di dalam wilayah Suriah.
Berbicara dalam pertemuan Sabtu, Sieda mengatakan SNC hendaknya terus mereformasi diri dengan memasukkan tokoh-tokoh oposisi dan berfungsi sebagai wakil nyata rakyat Suriah.
Para aktivis Suriah mengatakan pasukan pemerintah menewaskan sedikitnya 52 orang dalam serangan-serangan di berbagai pelosok negeri hari Sabtu. Kelompok Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris hari Sabtu mengatakan angka kematian tertinggi hari Sabtu itu terjadi di Deraa di mana 20 orang tewas dalam serangan fajar di kota tempat berawalnya pergolakan 15 bulan lalu itu.
Para aktivis mengatakan lebih banyak orang tewas dalam serangan pemerintah terhadap kota Homs di Suriah tengah, dan baku tembak dini hari antara pemerintah dan pasukan pemberontak di Damaskus tengah. Angka kematian itu tidak bisa dikukuhkan secara independen.