Kelompok-kelompok oposisi Yaman menuduh Presiden Ali Abdullah Saleh bekerjasama dengan Al-Qaida, yang telah disebut-sebut oleh pemerintah setempat sebagai pelaku ledakan maut di sebuah pabrik amunisi pekan ini.
Para tokoh oposisi pada hari Rabu mengatakan Presiden Saleh membiarkan tersangka militan Al-Qaida menguasai kota Jaar di selatan, di mana ledakan pabrik amunisi ini menewaskan sekitar 150 orang, Senin.
Kelompok militan menggrebek pabrik pada hari Minggu dan meninggalkannya terbuka bagi penduduk setempat, yang kemudian menjarah gedung ketika ledakan terjadi hari berikutnya. Di antara yang tewas, terdapat perempuan dan anak-anak. Ledakan tampaknya disulut oleh seseorang yang menjatuhkan rokok yang masih menyala.
Pemerintah Yaman menuduh Al-Qaida memasang “perangkap” bagi para penjarah.
Sementara itu, ribuan aktivis oposisi Yaman kembali berdemonstrasi di kota-kota untuk menuntut penggulingan Presiden Saleh. Demonstran berkumpul di ibukota Sana'a, kota Ibb di Yaman tengah, dan kota Sa'ada di utara. Saleh telah menghadapi demonstrasi massa selama berminggu-minggu belakangan ini. Aksi-aksi protes tesebut agar ia mengundurkan diri setelah 32 tahun berkuasa.