Oposisi Ukraina Inginkan Perubahan Konstitusi

Pemimpin oposisi Arseny Yatsenyuk menyampaikan pidato dalam aksi protes anti-pemerintah di pusat kota Kyiv (2/2).

Pemimpin oposisi Arseny Yatsenyuk mengatakan perubahan konstitusi akan membatalkan kekuasaan diktator bagi presiden dan pengalihan hak memerintah negara ke rakyat Ukraina, Senin, (3/2).
Presiden Ukraina Viktor Yanukovych kembali bekerja hari Senin setelah cuti sakit empat hari, sementara para pemimpin oposisi mengatakan mereka akan mengupayakan perubahan konstitusi yang akan membatasi kekuasaan presiden.

Pimpinan protes anti-pemerintah yang telah berlangsung dua bulan lebih di ibukota Ukraina menyatakan akan mengupayakan perubahan konstitusi yang akan melemahkan kewenangan presiden.

Perubahan itu diperkirakan akan dibahas dalam sidang parlemen, Selasa (4/2), yang berlangsung sementara krisis politik Ukraina menghadapi kebuntuan. Para demonstran menolak meninggalkan kamp mereka di tengah kota Kyiv atau meninggalkan gedung-gedung yang mereka duduki.

Pemimpin oposisi Arseny Yatsenyuk, hari Senin (3/2) mengatakan perubahan konstitusi itu akan membatalkan kekuasaan diktator bagi presiden dan pengalihan hak memerintah negara ke rakyat Ukraina.

Menteri Kehakiman Olena Lukash pekan lalu mengatakan para pejabat sedang mempersiapkan langkah-langkah bagi perubahan konstitusi, tetapi tidak merincinya.