“Oppenheimer,” film biopik berbujet dan berpendapatan besar yang bercerita tentang penciptaan bom atom pertama, memenangkan kategori film terbaik dalam ajang Academy Awards, Minggu (10/3).
Film yang disutradarai Christopher Nolan itu dibintangi aktor Irlandia Cillian Murphy, yang memerankan fisikawan teoretis J. Robert Oppenheimer, tokoh yang memimpin upaya AS pada era 1940-an untuk menciptakan senjata yang cukup mematikan untuk mengakhiri Perang Dunia II.
Murphy sendiri memenangkan Piala Oscar untuk kategori aktor terbaik, sedangkan Nolan meraih penghargaan sutradara terbaik. Sementara itu, Oscar untuk kategori aktris terbaik jatuh ke tangan Emma Stone untuk film “Poor Things” – piala Oscar kedua Stone, setelah sebelumnya menjadi aktris terbaik untuk film “La La Land.”
Oppenheimer, yang merupakan drama sejarah berdurasi tiga jam yang mengulas dunia sains dan politik itu, tak disangka berhasil mencetak pendapatan sebesar $953,8 juta (sekitar Rp14,8 triliun) dengan ulasan sangat positif.
Film itu adalah film pertama Nolan yang memenangkan Best Picture. Ia sebelumnya pernah diganjar penghargaan untuk karyanya dalam film trilogy Batman “The Dark Knight”, “Inception”, “Memento” dan film lainnya.
“Oppenheimer” berhasil mengungguli film petualangan boneka feminis “Barbie”, yang dirilis hampir berbarengan dan bersaing sepanjang musim panas dengan julukan “Barbenheimer”. Film lain di kategori film terbaik yaitu “The Holdovers”, drama komedi yang berlatar di sebuah sekolah asrama di New England, dan kisah Holocaust “The Zone of Interest.”
Your browser doesn’t support HTML5
Dalam kategori aktor/aktris pendukung terbaik, Robert Downey Jr. untuk “Oppenheimer” dan Da’Vine Joy Randolph untuk “The Holdovers” menerima piala Oscar pertama mereka.
Drama Holocaust Inggris “The Zone of Interest” dinobatkan sebagai film internasional terbaik. Sang sutradara, Jonathan Glazer, menyinggung konflik Israel-Gaza dalam pidato kemenangannya.
“Kini kami berdiri di sini sebagai orang-orang yang menolak identitas ke-Yahudi-an mereka dan Holocaust untuk dibajak oleh aksi pendudukan yang menyebabkan konflik bagi begitu banyak orang-orang yang tidak berdosa. Baik para korban peristiwa 7 Oktober di Israel maupun serangan yang masih terus berlangsung terhadap Gaza. Semua korban dehumanisasi ini. Bagaimana kita melawannya?” urainya, disambut sorak-sorai dan tepuk tangan.
Sementara itu, film animasi semiautobiografi Jepang yang mengisahkan kedukaan, “The Boy and the Heron” karya Hayao Miyazaki, menyabet penghargaan film animasi terbaik.
Para pemenang dipilih oleh sekitar 10.500 anggota Academy of Motion Picture Arts & Sciences. [rd/rs]