Orang Kaya Perancis Sumbang Ratusan Juta Dolar untuk Restorasi Katedral Notre Dame

Para pakar restorasi memeriksa kerusakan pasca kebakaran Katedral Notre Dame, Selasa (16/4).

Kebakaran hebat yang menghanguskan gereja Notre Dame yang terkenal di Paris, kini membuat tiga keluarga terkaya di Perancis bersaing untuk memberi sumbangan guna membangun kembali bangunan ikonik itu.

Francois Pinault hari Selasa (16/4) mengumumkan bahwa perusahaannya akan segera menyumbang 113 juta dolar untuk membiayai perbaikan dan renovasi gereja Notre Dame yang rusak hebat karena kebakaran hari Senin.

BACA JUGA: Katedral Notre Dame di Paris Terbakar, Warga Sedih dan Terguncang 

Tapi beberapa jam kemudian Bernard Arnaut mengumumkan bahwa ia, keluarganya dan perusahaan barang-barang mewah miliknya akan menyumbang dana dua kali lipat yang dijanjikan Pinault.

Atap dan interior Katedral Notre-Dame de Paris pasca kebakaran, Selasa (16/4).

Persaingan antara Pinault dan Arnaut sudah berlangsung selama puluhan tahun, dan seperti kata Long Nguyen, redaktur majalah Flaunt, “Keduanya suka bersaing seperti anak-anak, walaupun jumlah yang dipertaruhkan bisa mencapai milyaran dolar.”

Arnaut adalah orang terkaya di Perancis dan di Eropa, yang memiliki perusahaan barang mewah paling besar di dunia, yang menguasai rumah mode Louis Vuitton dan Christian Dior.

BACA JUGA: Api Sebabkan Kerusakan Masif pada Katedral Notre Dame di Paris

Francois Pinault mendirikan perusuhan sejenis yang menjadi nomor dua paling besar, dan memiliki antara lain perusahaan mode Saint Laurent. Keluarga kaya lainnya Bettencourt Meyers, yang memiliki perusahaan kosmetik L’Oréal dan perusahaan minyak Total juga menjanjikan bantuan 113 juta dollar untuk restorasi gereja yang berumur 850 tahun itu.

Sementara itu, para ahli telah mulai menghitung kerusakan di Katedral Notre Dame di Paris, setelah pejabat mengatakan api yang menghancurkan gereja bersejarah hari Senin (15/4) itu telah padam.

Meskipun kebakaran itu menyebabkan kerusakan besar pada bangunan bergaya Gothic terkenal di pusat kota Paris, kepala pemadam kebakaran kota, Jean-Claude Gallet mengatakan kepada wartawan, Senin malam, petugas pemadam telah menyelamatkan dua menara ikonik dan susunan batu bangunan. Kobaran api, yang pada satu titik melambung sampai 10 meter ke atas, menghancurkan sebagian besar atap katedral dan menyebabkan puncak menara runtuh.

BACA JUGA: Macron Berjanji Bangun Kembali Notre Dame

Juru bicara katedral, Andre Finot mengatakan kepada media Perancis, seluruh interior kayu katedral itu sebagian besar telah hancur. Pejabat Paris mengatakan, petugas pemadam kebakaran berupaya menyelamatkan sebanyak mungkin karya seni dan benda-benda suci katedral abad ke-12 itu. Organ abad ke-18 yang terkenal di dunia itu juga selamat, kata pejabat, seperti halnya patung-patung yang diambil beberapa hari yang lalu untuk dipugar dan harta benda lainnya di dalam katedral.

Tidak jelas sebab kebakaran itu, meskipun media Prancis melaporkan, petugas kebakaran mengatakan kebakaran itu "terkait" dengan pekerjaan renovasi yang sedang dilakukan di gedung itu.

Presiden Macron bersumpah Senin untuk membangun kembali katedral dan mencari bantuan internasional untuk memulihkan bangunan bersejarah itu. Dia mengatakan akan meluncurkan kampanye penggalangan dana nasional untuk membangun kembali katedral.

Trump Sampaikan Rasa Dukacita kepada Macron

Di Amerika, Presiden Donald Trump mengungkapkan rasa sedih kepada Presiden Perancis, Emmanuel Macron melalui telpon hari Selasa, atas kebakaran yang secara luas merusak Katedral Notre Dame, kata sumber dari Gedung Putih.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders berbicara mengenai kebakaran itu, hari Selasa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS telah menawarkan untuk membantu pemulihan "simbol peradaban Barat yang tak bisa digantikan itu."

"Perancis adalah sekutu terlama Amerika Serikat, dan kami ingat ketika lonceng katedral Notre Dame berdentang pada 12 September 2001, sebagai rasa khidmat atas serangan tragis 11 September di tanah Amerika," kata Sanders dalam pernyataannya. "Lonceng-lonceng itu akan berbunyi lagi ... Hidup Perancis!" (ps/ii)