Sedikitnya 22 orang tewas, Rabu (7/2), dalam dua ledakan bom terpisah di luar kantor kandidat pemilu di Pakistan barat daya, menjelang pemungutan suara nasional yang diwarnai kekerasan dan tuduhan kecurangan.
Lebih dari setengah juta petugas keamanan dikerahkan menjelang pemilu pada Kamis, dan pihak berwenang mendistribusikan surat suara ke lebih dari 90.000 TPS.
Ada beberapa insiden keamanan menjelang pemungutan suara, dengan setidaknya dua kandidat ditembak mati dan puluhan lainnya menjadi sasaran serangan di berbagai penjuru negara itu.
BACA JUGA: Serangan di Kantor Polisi Pakistan Tewaskan 10 PetugasPada Rabu, ledakan bom rakitan pertama menewaskan 12 orang di dekat kantor seorang kandidat independen di distrik Pishin, sekitar 50 kilometer dari kota Quetta dan 100 kilometer dari perbatasan Afghanistan.
Penjabat Menteri Penerangan Provinsi Balochistan Jan Achakzai dan polisi Quetta mengatakan 25 orang juga terluka.
Bom rakitan kedua meledak di dekat kantor calon partai Islam Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F) di Kota Killa Saifullah, menurut Achakzai.
“Sedikitnya 10 orang tewas dan 12 lainnya luka-luka,” katanya kepada AFP.
Pada bulan Juli tahun lalu, 44 orang dibunuh oleh seorang pembom bunuh diri pada pertemuan politik partai tersebut di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa. [ab/lt]