Sebuah organisasi HAM Suriah mengatakan jumlah korban akibat dua ledakan di Universitas Aleppo telah meningkat menjadi 83 orang tewas dan lebih 150 orang lainnya luka-luka.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan kepada VOA belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman hari Selasa tersebut. Jumlah yang meninggal diperkiarakan akan meningkat. Di antara yang tewas adalah mahasiswa dan pengungsi yang berlindung di kampus kota terbesar Suriah itu.
Media pemerintah menyebut ledakan itu sebagai “serangan teroris” tetapi tidak menyebut jumlah korban. Kementerian Pendidikan negara itu mengatakan pelajaran dan ujian akan dihentikan di universitas itu hari Rabu untuk berkabung atas korban yang tewas.
Penyebab ledakan tidak jelas, tetapi pemerintah dan aktivis oposisi saling menuduh sebagai pihak yang mendalanginya.
Aleppo, pusat perniagaan Suriah, telah dilanda kekerasan sejak pemberontak melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota itu bulan Juli tahun 2012. Universitas tersebut terletak di daerah yang dikuasai pemerintah.
Media pemerintah menyebut ledakan itu sebagai “serangan teroris” tetapi tidak menyebut jumlah korban. Kementerian Pendidikan negara itu mengatakan pelajaran dan ujian akan dihentikan di universitas itu hari Rabu untuk berkabung atas korban yang tewas.
Penyebab ledakan tidak jelas, tetapi pemerintah dan aktivis oposisi saling menuduh sebagai pihak yang mendalanginya.
Aleppo, pusat perniagaan Suriah, telah dilanda kekerasan sejak pemberontak melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota itu bulan Juli tahun 2012. Universitas tersebut terletak di daerah yang dikuasai pemerintah.