Jaksa penuntut Venezuela pada Rabu (20/3) mengatakan, surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk manajer dan delapan petugas tim kampanye presiden dari kelompok oposisi Maria Corina Machado, menuduh mereka menjadi bagian dari persekongkolan anti-pemerintah yang penuh kekerasan.
Jaksa Agung Tarek William Saab mengatakan, Magalli Meda, yang merupakan manajer kampanye Machado, dan delapan orang lainnya dituduh menjadi bagian dari rencana yang mencakup demonstrasi, kampanye media dan serangan ke barak-barak militer.
Dua dari anggota tim kampanye tersebut, termasuk koordinator politik Dignora Hernandez, telah ditahan pada Rabu namun Meda sendiri belum ditahan.
Pengumuman itu dikeluarkan beberapa jam, setelah panel ahli independen yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di Venezuela mengatakan kepada Dewan HAM PBB, bahwa pemerintah meningkatkan upaya penindasan terhadap lawan-lawannya menjelang pemilihan presiden tahun ini.
BACA JUGA: Menlu Rusia Tiba di Venezuela, Bahas Kerja Sama Energi“Misi itu menegaskan, seperti yang terjadi pada masa lalu, pihak berwenang melakukan konspirasi nyata atau fiktif untuk mengintimidasi, menahan dan mengadili orang-orang yang menentang atau mengecam pemerintah,” kata ketua panel Marta Valiñas kepada dewan, yang mengesahkan misi penyelidikan.
Machado pada tahun lalu memenangkan pemilu pendahuluan yang diadakan oleh faksi oposisi. Namun Mahkamah Agung negara itu pada bulan Januari menegaskan perintah administratif, yang melarang mantan anggota parlemen tersebut memegang jabatan publik selama 15 tahun.
Namun Machado tetap melanjutkan kampanyenya, menolak seruan dari dalam dan luar Venezuela agar mundur dari pencalonan, dan memberi kesempatan bagi kandidat lain untuk membangun kampanye yang layak.
Pemilihan dijadwalkan pada 28 Juli. Masa pendaftaran calon berlangsung pada 21 hingga 25 Maret. [ps/rs]