Kelompok HAM Oxfam merilis sebuah studi mengenai ketidaksetaraan global, menjelang sebuah pertemuan pekan ini antara pemerintah dan para pemimpin bisnis di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Senin (20/1).
Kelompok HAM Oxfam mengatakan kekayaan 85 orang terkaya di dunia setara dengan kekayaan setengah jumlah penduduk dunia.
Oxfam hari Senin (20/1) merilis sebuah studi mengenai ketidaksetaraan global, menjelang sebuah pertemuan pekan ini antara pemerintah dan para pemimpin bisnis di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Laporan itu mengatakan, orang-orang paling kaya itu menggunakan kekuatan politik mereka untuk mendapatkan tingkat pajak lebih rendah, menyembunyikan kekayaannya di luar negeri, dan mengedepankan kepentingan sendiri dengan mengorbankan mereka yang berpendapatan lebih rendah.
Laporan itu mendaftar deregulasi keuangan, keringanan dan kerahasiaan pajak, dan pengurangan layanan publik sebagai contoh-contoh manuver politik itu. Laporan itu mengatakan, pengaruh dari perubahan-perubahan kebijakan ini tidak hanya mengakibatkan kekayaan dan pengaruh politik terkonsentrasi pada kelompok orang berpendapatan tinggi tapi juga memastikannya tetap bertahan dalam kelompok itu untuk generasi mendatang.
Oxfam mengatakan, selama satu dekade lalu, jumlah milyader di India telah meningkat 10 kali lipat, sementara di Eropa kebijakan-kebijakan pengetatan ekonomi umumnya mempengaruhi kelompok-kelompok kelas menengah dan rendah. Menurut Oxfam, perusahaan-perusahaan skala global di Afrika mengeksploitasi pengaruh politiknya untuk menghindari pajak, sehingga mengurangi sumberdaya pemerintah dalam memerangi kemiskinan.
Oxfam hari Senin (20/1) merilis sebuah studi mengenai ketidaksetaraan global, menjelang sebuah pertemuan pekan ini antara pemerintah dan para pemimpin bisnis di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Laporan itu mengatakan, orang-orang paling kaya itu menggunakan kekuatan politik mereka untuk mendapatkan tingkat pajak lebih rendah, menyembunyikan kekayaannya di luar negeri, dan mengedepankan kepentingan sendiri dengan mengorbankan mereka yang berpendapatan lebih rendah.
Laporan itu mendaftar deregulasi keuangan, keringanan dan kerahasiaan pajak, dan pengurangan layanan publik sebagai contoh-contoh manuver politik itu. Laporan itu mengatakan, pengaruh dari perubahan-perubahan kebijakan ini tidak hanya mengakibatkan kekayaan dan pengaruh politik terkonsentrasi pada kelompok orang berpendapatan tinggi tapi juga memastikannya tetap bertahan dalam kelompok itu untuk generasi mendatang.
Oxfam mengatakan, selama satu dekade lalu, jumlah milyader di India telah meningkat 10 kali lipat, sementara di Eropa kebijakan-kebijakan pengetatan ekonomi umumnya mempengaruhi kelompok-kelompok kelas menengah dan rendah. Menurut Oxfam, perusahaan-perusahaan skala global di Afrika mengeksploitasi pengaruh politiknya untuk menghindari pajak, sehingga mengurangi sumberdaya pemerintah dalam memerangi kemiskinan.