PM Australia Tentang Usaha-usaha yang Memburukkan Muslim

Perdana Menteri Malcolm Turnbull di Sydney, 10 Agustus 2016 (Foto: dok).

PM Malcolm Turnbull mengatakan UU Australia akan segera diamandemen untuk memberi para pilot jet tempur Australia F/A-18 status hukum yang sama dengan mitra-mitra koalisinya ketika melangsungkan serangan udara terhadap target-target ISIS di Irak dan Suriah.

PM Australia, Kamis (1/9), pada sebuah sidang parlemen, memperingatkan, bahwa ia menentang usaha-usaha yang bisa menimbulkan perasaan tidak percaya terhadap Muslim ketika ia mengungkapkan tindakan-tindakan yang lebih keras yang akan diambilnya terhadap para pendukung ISIS.

PM Malcolm Turnbull mengatakan UU Australia akan segera diamandemen untuk memberi para pilot jet tempur Australia F/A-18 status hukum yang sama dengan mitra-mitra koalisinya ketika melangsungkan serangan udara terhadap target-target ISIS di Irak dan Suriah.

Definisi hukum prajurit tempur Australia akan diperluas hingga mencakup dukungan bagi pasukan bersenjata dan akan konsisten dengan norma-norma internasional.

Turnbull menolak tekanan dari para legislator untuk melarang imigrasi Muslim dan untuk melonggarkan larangan berbicara yang dilatarbelakangi kebencian. Meski demikian, ia menggambarkan ISIS sebagai ancaman keamanan nasional yang paling mendesak yang dihadapi Australia.

Turnbull juga menentang sikap para ektrimis kanan yang semakin menunjukkan kebencian terhadap Muslim di Australia. Kepada parlemen ia mengatakan, “Kita tidak bisa efektif bila kita menciptakan perpecahan.” Ia mengungkapkan, perpecahan bisa terjadi karena adanya usaha-usaha yang bisa menimbulkan perasaan tidak percaya terhadap Muslim atau menciptakan rasa takut di kalangan Muslim. [ab/lt]