Presiden Kolombia Gustavo Petro, pada Rabu (1/5), mengatakan pada pawai tahunan Hari Buruh Internasional bahwa ia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Ia mengutip tindakan Israel di Gaza sebagai alasan pemutusan hubungan tersebut.
“Karena mereka mempunyai pemerintahan, memiliki presiden yang melakukan genosida. Saya percaya bahwa saat ini seluruh umat manusia, jutaan orang yang turun ke jalan-jalan, setuju dengan kita dan kita setuju dengan mereka. …Jika Palestina mati, maka umat manusia akan mati dan kita tidak akan membiarkannya mati karena kita tidak akan membiarkan umat manusia mati.”
Pendukung Petro dan para pekerja berbaris melintasi pusat Kota Bogota untuk memperingati Hari Buruh dan mendukung reformasi presiden.
BACA JUGA: Badan Amal World Central Kitchen Kembali Beroperasi di GazaPresiden sayap kiri itu mengkritik keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia akan bergabung dengan Afrika Selatan, mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional, menuduh Israel melakukan genosida.
Menurut otoritas kesehatan setempat di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 34.000 warga Palestina dalam pemboman yang telah menjadikan sebagian besar wilayah tersebut menjadi gurun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Lebih dari satu juta orang menghadapi kelaparan setelah perang memasuki enam bulan, kata PBB. [ka/jm]