Luciano Maimi, ketua Komisi Resiko-resiko Besar mengatakan hukuman pengadilan atas 7 ilmuwan membuat sulit baginya untuk bekerja dengan tenang dan efisien.
Anggota senior badan penanganan bencana pemerintahan Italia telah mengundurkan diri sebagai protes, setelah tujuh ilmuwan dan pakar dijatuhi hukuman karena tidak mengeluarkan peringatan dini mengenai gempa bumi yang melanda kota L'Aquila tahun 2009.
Luciano Maimi, ketua Komisi Resiko-resiko Besar termasuk di antara beberapa orang yang mengundurkan diri hari Selasa. Ia mengatakan keputusan pengadilan itu membuat sulit untuk bekerja dengan tenang dan efisien.
Pengadilan Italia hari Senin mendapati ketujuh ahli seismologi gempa dan pakar lainnya bersalah melakukan pembunuhan karena meremehkan resiko gempa maut itu dan tidak memberi peringatan memadai kepada warga sebelum gempa itu terjadi.
Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter itu menewaskan 300 orang lebih dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal serta menghancurkan pusat bersejarah kota itu serta gereja-gereja abad pertengahan.
Komunitas ilmuwan internasional mengutuk pengadilan itu, dengan mengatakan bahwa mustahil meramalkan gempa. Bahkan sistim peringatakan dini yang mengandalkan jaringan sensor untuk mendeteksi gelombang seismik di permukaan laut sebelum gempa lebih besar hanya bisa memberi penduduk peringatan 10-60 detik sebelumnya dan itupun hanya di kawasan di mana sensor-sensor itu dipasang.
Luciano Maimi, ketua Komisi Resiko-resiko Besar termasuk di antara beberapa orang yang mengundurkan diri hari Selasa. Ia mengatakan keputusan pengadilan itu membuat sulit untuk bekerja dengan tenang dan efisien.
Pengadilan Italia hari Senin mendapati ketujuh ahli seismologi gempa dan pakar lainnya bersalah melakukan pembunuhan karena meremehkan resiko gempa maut itu dan tidak memberi peringatan memadai kepada warga sebelum gempa itu terjadi.
Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter itu menewaskan 300 orang lebih dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal serta menghancurkan pusat bersejarah kota itu serta gereja-gereja abad pertengahan.
Komunitas ilmuwan internasional mengutuk pengadilan itu, dengan mengatakan bahwa mustahil meramalkan gempa. Bahkan sistim peringatakan dini yang mengandalkan jaringan sensor untuk mendeteksi gelombang seismik di permukaan laut sebelum gempa lebih besar hanya bisa memberi penduduk peringatan 10-60 detik sebelumnya dan itupun hanya di kawasan di mana sensor-sensor itu dipasang.