Pakar HAM Berharap Bertemu dengan Assange

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange (tengah) meninggalkan Pengadilan Magistrate Westminter dalam kendaraan polisi, setelah penangkapannya di London, Inggris, 11 April 2019 (foto: Reuters/Henry Nicholls)

Seorang pakar HAM independen PBB mengatakan ingin bertemu dengan Julian Assange untuk menentukan apakah hak privasi pendiri Wikileaks dirampas selama hampir tujuh tahun bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London.

Joe Cannataci, pelapor khusus mengenai hak privasi atas mandat Dewan HAM PBB, mengatakan hak-hak Assange bisa dilanggar melalui pemantauan video dan audio.

Cannataci, mengatakan, "Ada beberapa cara di mana hak-hak Assange mungkin dilanggar, baik melalui pemantauan video maupun audio terkait tindakan dan gerakannya, dengan cara yang tidak proporsional terhadap hak privasinya. Privasi bukanlah hak mutlak. Ini bisa dilanggar jika ada alasan yang sah untuk tujuan tertentu. Tujuan itu biasanya terkait dengan pencegahan, deteksi, penyelidikan atau penuntutan suatu kejahatan, tetapi dalam masyarakat demokratis harus dilakukan dengan langkah-langkah yang dipandang perlu dan proporsional”.

Berbicara hari Kamis kepada kantor berita Associated Press di Roma setelah penangkapan Assange di London oleh polisi Inggris, Cannataci mengatakan sebelumnya sudah berencana untuk melakukan perjalanan ke London pada 25 April untuk bertemu dengan Assange dan mengatakan ia masih berencana untuk melakukannya. [my]