Pakar hak asasi manusia PBB untuk Rusia mengatakan pada hari Senin (11/3) bahwa kematian Alexey Navalny merupakan tanggung jawab Moskow, entah karena ia dibunuh di dalam penjara atau akibat kondisi tahanan yang tergolong sebagai bentuk penyiksaan.
“Untuk itu pemerintah Rusia bertanggung jawab, bagaimana pun juga, atas kematiannya,” kata Mariana Katzarova kepada Reuters di sela-sela acara mengenai tahanan politik Rusia di markas PBB di Jenewa.
Sebelumnya, kepala mata-mata Rusia mengatakan bahwa Navalny, yang meninggal pada 16 Februari di penjara Arktik, meninggal secara wajar.
Katzarova juga memperingatkan bahwa tahanan lain di Rusia dapat mengalami nasib yang sama seperti Navalny. Ia mengaku “sangat khawatir” khususnya pada politisi oposisi Vladimir Kara-Murza.
BACA JUGA: Cek Fakta: Disinformasi Rusia soal Penggunaan Senjata Kimia AS di UkrainaKremlin menggambarkan Navalny dan para pendukungnya sebagai pelanggar hukum dan alat negara-negara Barat, yang bertindak untuk mengacaukan stabilitas Rusia. Kremlin membantah tuduhan istri Navalny, Yulia Navalnaya, bahwa Presiden Vladimir Putin telah membunuhnya.
Navalnaya mengatakan pekan lalu bahwa besarnya dukungan publik terhadap Navalny sejak kematiannya menjadi bukti bahwa perjuangannya masih berlanjut. Ia pun menyerukan dilakukannya unjuk rasa besar-besaran pada hari pemilu pada 17 Maret mendatang untuk memprotes Putin. [rd/rs]