Pakar Sebut Kepulauan Pasifik Semakin Sering Dijadikan Lokasi Transit Tindak Kejahatan

Pemandangan dari sebuah resor di Natadola Bay di Fiji. Foto diambil pada 20 November 2019. (Foto: AFP/Aileen Torres-Bennett)

Kepulauan Pasifik semakin sering dijadikan lokasi transit tindak kejahatan transnasional, termasuk perdagangan narkoba dan pencucian uang, kata para pakar.

Organisasi-organisasi kriminal asal Asia dan Amerika mengeksploitasi keterbatasan sumber daya dalam penegakan hukum di kepulauan itu. Masalah narkoba pun lantas meningkat di lokasi surga wisata tersebut, terutama di Fiji dan Palau, kata para pakar dan laporan media setempat.

BACA JUGA: Hong Kong Sita Kiriman Sabu-Sabu dari Meksiko ke Australia

Para pakar menyebut wilayah itu kini menjadi rute transit utama dalam perdagangan narkoba dan bahan kimia untuk dibawa ke Australia dan Selandia Baru. Di kedua negara tersebut, narkoba dijual dengan harga tinggi dan penggunaan metamfetamin dan kokain pun terus meningkat.

Meski demikian, kata mereka, fenomena ini baru permulaan dan keadaan bisa menjadi lebih buruk, seperti yang terjadi di Thailand. Di negara tersebut, pil sabu sekarang dijual seharga kurang dari $1 (sekitar Rp15 ribu). Untuk itu, pakar menilai perlunya dilakukan upaya bersama di kawasan untuk mencegah hal tersebut terjadi di Kepulauan Pasifik.

“Kawasan Pasifik terperangkap dalam hubungan antara kartel narkoba Amerika Selatan dan Amerika Tengah, serta kartel Asia dan Asia Tenggara,” kata José Sousa-Santos, peneliti senior di Australian Pacific Security College di Australian National University, kepada VOA.

“Mereka bukan cuma ingin memasarkan narkoba ke pasar yang sangat menguntungkan di Australia dan Selandia Baru, tetapi juga dari Amerika ke Asia Tenggara dan Asia,” katanya.

Santos mengatakan, banyak negara Kepulauan Pasifik yang tidak memiliki kemampuan untuk berpatroli dan menegakkan pengawasan di daerah perbatasan mereka. Akibatnya, kata dia, terjadi peningkatan peredaran narkoba di wilayah tersebut

BACA JUGA: Jaksa Agung AS: 10 Juta Pil Palsu Fentanyl telah Disita sejak Mei

Namun, katanya, jaringan kriminal pribumi juga telah terbentuk. Mereka bekerja sama dengan sindikat transnasional dan memfasilitasi operasi sindikat-sindikat tersebut di kawasan, terutama di Fiji, Papua Nugini, Tonga, Kepulauan Marshall dan Mariana Utara.

“Ini adalah sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya dan cukup meresahkan,” ujarnya. [rd/ah]