Para peneliti mengatakan suhu global kemungkinan akan naik sebesar dua derajat Celsius di atas suhu sebelum zaman industri dalam 30 tahun mendatang.
Dalam sebuah laporan baru, para ilmuwan perubahan iklim meramalkan bahwa untuk setiap derajat Celsius kenaikan suhu global, permukaan laut akan naik 2,3 meter. Mereka mengatakan perkiraan mereka kemungkinan tepat untuk 2.000 tahun mendatang.
Penelitian sebelumnya telah meramalkan berbagai perubahan tingkat permukaan laut sementara iklim memanas, tetapi tim dari Postdam Institute for Climate Impact Research mengatakan analisa mereka adalah yang pertama mempertimbangkan data sejarah iklim, serta simulasi faktor-faktor yang turut mempengaruhi perubahan tingkat permukaan laut di masa depan. Penulis hasil penelitian itu, Anders Levermann, mengatakan kombinasi fisika dan data memberinya keyakinan pada keakuratan ramalan tersebut.
Menurut Bank Dunia, para peneliti mengatakan suhu global kemungkinan akan naik sebesar dua derajat Celsius di atas suhu sebelum zaman industri dalam 30 tahun mendatang, karena peningkatan konsentrasi gas-gas yang memerangkap panas di atmosfir. Ini akan mengakibatkan kenaikan permukaan laut sedunia karena es di kawasan kutub mencair, dan samudera memuai karena panas yang tinggi.
Pejabat Bank Dunia Robert Bisset mengatakan kepada VOA bahwa kenaikan permukaan laut setinggi 50 sentimeter sebelum tahun 2050-an kemungkinan tidak akan dapat dihindarkan. Ini akan menimbulkan akibat yang nyata di khatulistiwa, terutama sekitar daerah-daerah berpenduduk padat seperti Bangkok di Thailand, dan Ho Chi Minh di Vietnam.
Para ilmuwan memperkirakan badai tropis yang lebih deras, kekurangan pangan, gelombang panas yang berbahaya, dan kemudian banjir yang dapat mengakibatkan daerah-daerah pantai tidak dapat dihuni.
Levermann memperingatkan bahwa kenaikan permukaan laut tidak terelakkan kecuali kalau suhu sedunia turun. Para peneliti Postdam Institute menganjurkan perencanaan ratusan tahun ke masa depan untuk menanggulangi akibat jangka panjang perubahan iklim.
Penelitian sebelumnya telah meramalkan berbagai perubahan tingkat permukaan laut sementara iklim memanas, tetapi tim dari Postdam Institute for Climate Impact Research mengatakan analisa mereka adalah yang pertama mempertimbangkan data sejarah iklim, serta simulasi faktor-faktor yang turut mempengaruhi perubahan tingkat permukaan laut di masa depan. Penulis hasil penelitian itu, Anders Levermann, mengatakan kombinasi fisika dan data memberinya keyakinan pada keakuratan ramalan tersebut.
Menurut Bank Dunia, para peneliti mengatakan suhu global kemungkinan akan naik sebesar dua derajat Celsius di atas suhu sebelum zaman industri dalam 30 tahun mendatang, karena peningkatan konsentrasi gas-gas yang memerangkap panas di atmosfir. Ini akan mengakibatkan kenaikan permukaan laut sedunia karena es di kawasan kutub mencair, dan samudera memuai karena panas yang tinggi.
Pejabat Bank Dunia Robert Bisset mengatakan kepada VOA bahwa kenaikan permukaan laut setinggi 50 sentimeter sebelum tahun 2050-an kemungkinan tidak akan dapat dihindarkan. Ini akan menimbulkan akibat yang nyata di khatulistiwa, terutama sekitar daerah-daerah berpenduduk padat seperti Bangkok di Thailand, dan Ho Chi Minh di Vietnam.
Para ilmuwan memperkirakan badai tropis yang lebih deras, kekurangan pangan, gelombang panas yang berbahaya, dan kemudian banjir yang dapat mengakibatkan daerah-daerah pantai tidak dapat dihuni.
Levermann memperingatkan bahwa kenaikan permukaan laut tidak terelakkan kecuali kalau suhu sedunia turun. Para peneliti Postdam Institute menganjurkan perencanaan ratusan tahun ke masa depan untuk menanggulangi akibat jangka panjang perubahan iklim.