Pakistan, Selasa, (16/7) mengatakan bahwa empat warganya tewas dan 30 lainnya terluka dalam serangan senjata yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menargetkan sebuah masjid minoritas Muslim Syiah di ibu kota Oman, Muscat.
Pihak berwenang Oman mengatakan, berdasarkan laporan awal, penembakan tersebut mengakibatkan tewasnya empat jamaah dan melukai "beberapa orang lainnya" di kesultanan yang mayoritas penduduknya beragama Islam Sunni.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam apa yang dikatakannya sebagai "serangan teroris yang pengecut." Tanpa menjelaskan lebih lanjut, kementerian tersebut menambahkan bahwa Islamabad "berbesar hati" karena pihak berwenang Oman telah "menetralisir" para penyerang.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa kedutaan besar Pakistan di Muscat telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Oman "untuk mengidentifikasi dan memulangkan jenazah" dari warga Pakistan yang terbunuh.
Kementerian Luar Negeri Pakistan menambahkan bahwa Duta Besar Pakistan Imran Ali juga mengunjungi rumah sakit setempat untuk menanyakan tentang keadaan warga negara Pakistan yang terluka.
"Kepolisian Kerajaan Oman telah menanggapi insiden penembakan yang terjadi di sekitar sebuah masjid di daerah Al-Wadi Al-Kabir," demikian pernyataan kepolisian Muscat. Pernyataan polisi itu mengatakan "semua langkah dan prosedur keamanan yang diperlukan telah diambil untuk menangani situasi" setelah serangan tersebut.
"Pihak berwenang terus mengumpulkan bukti dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap situasi di sekitar insiden tersebut," tulis polisi di media sosial X.
"Pakistan telah menawarkan semua bantuan yang memungkinkan kepada pihak berwenang Oman dalam penyelidikan ini dan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan keji di bulan suci Muharram ini," kata pernyataan Pakistan.
Kedutaan Besar AS di Muscat mengeluarkan peringatan keamanan menyusul penembakan tersebut dan membatalkan semua janji temu untuk pembuatan visa pada hari Selasa. Kedutaan di platform media sosial X, menulis, "Warga AS harus tetap waspada, memantau berita lokal, dan memperhatikan arahan dari pihak berwenang setempat.
"Video yang diverifikasi oleh kantor berita AFP menunjukkan orang-orang melarikan diri di dekat Masjid Imam Ali, dengan menara masjid yang terlihat jelas, saat suara tembakan terdengar. Sebuah suara terdengar mengatakan "Oh Tuhan" dan mengulangi "Oh Hussein," mengacu pada imam yang oleh kaum Syiah dianggap sebagai penerus yang sah dari Nabi Muhammad.
Daerah di mana penembakan terjadi dilaporkan masih ditutup pada hari Selasa, sehingga para jurnalis tidak dapat mengakses masjid tersebut.
Penganut Syiah minggu ini memperingati Asyura, hari berkabung tahunan yang memperingati kesyahidan Imam Husein di medan perang pada abad ketujuh.
Oman secara resmi memiliki populasi empat juta jiwa, dengan 40% di antaranya adalah pekerja asing. [my/jm]