Pakistan Abaikan Seruan untuk Hadiri Konferensi Afghanistan

PM Yousuf Raza Gilani menyatakan hari Rabu (30/11) bahwa Pakistan tidak akan menghadiri konferensi tentang Afghanistan di Bonn, Jerman.

Tindakan ini sebagai protes terhadap serangan udara NATO yang menewaskan 24 tentara Pakistan di pos-pos militer dekat perbatasan Afghanistan.

Pakistan mengabaikan seruan internasional untuk mempertimbangkan kembali pemboikotannya terhadap konferensi internasional mengenai Afghanistan pekan depan.

Pemerintah Pakistan memutuskan untuk tidak menghadiri KTT tanggal 5 Desember di Bonn, sebagai protes terhadap serangan udara NATO yang menewaskan 24 tentara Pakistan di beberapa pos militer dekat perbatasan Afghanistan.

Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani hari Rabu memberitahu para wartawan di Karachi, mengenai pembicaraannya melalui telepon dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai sehari sebelumnya. Presiden Karzai meminta PM Gilani untuk mempertimbangkan kembali keputusan untuk tidak menghadiri konferensi itu.

Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mengatakan ia telah memberitahu Presiden Afghanistan Hamid Karzai bahwa Pakistan tidak dapat memainkan peran konstruktif dalam proses perdamaian Afghanistan, sebelum kedaulatan, keamanan dan integritasnya terjamin.

Pemimpin Pakistan itu mengatakan ia telah memberitahu Presiden Karzai untuk berbicara dengan Amerika tentang wilayah Afghanistan yang digunakan untuk menentang Pakistan.

Pemerintah Pakistan menanggapi serangan NATO dengan menutup rute-rute pasokan NATO di Pakistan menuju Afghanistan, dan memerintahkan personil Amerika untuk mengosongkan sebuah pangkalan udara di propinsi Baluchistan dalam waktu dua minggu.

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton hari Rabu mengatakan Washington dan Islamabad seharusnya belajar dari insiden itu sehingga kedua negara dapat melanjutkan usaha bersama memerangi terorisme. Ia menjanjikan investigasi yang segera dan seksama atas apa yang disebutnya insiden tragi situ.