Warga Rawalpindi telah diperintahkan agar tinggal di rumah masing-masing untuk mencegah bentrokan lebih lanjut pasca kerusuhan, Jumat (15/11).
Pihak berwenang Pakistan memberlakukan jam malam yang langka di kota garnisun Rawalpindi tidak jauh dari ibukota, Islamabad, setelah bentrokan sektarian dalam peringatan keagamaan Syiah menewaskan sedikitnya delapan Muslim Sunni.
Aksi kekerasan itu meletus hari Jumat ketika prosesi warga Syiah yang memperingati hari paling penting dalam bulan berkabung Muharram terjadi pada waktu yang sama dengan khotbah di sebuah masjid Sunni di dekatnya.
Para pemrotes Syiah yang marah menyerang masjid dan sekolah Sunni itu, membakar gedung dan pasar di dekatnya.
Para pejabat pemerintah provinsi Punjap hari Sabtu mengatakan bahwa warga telah diperintahkan agar tinggal di rumah masing-masing sampai pemberitahuan kemudian untuk mencegah bentrokan lebih lanjut. Sensor berita juga telah dilakukan di wilayah itu.
Aksi kekerasan itu meletus hari Jumat ketika prosesi warga Syiah yang memperingati hari paling penting dalam bulan berkabung Muharram terjadi pada waktu yang sama dengan khotbah di sebuah masjid Sunni di dekatnya.
Para pemrotes Syiah yang marah menyerang masjid dan sekolah Sunni itu, membakar gedung dan pasar di dekatnya.
Para pejabat pemerintah provinsi Punjap hari Sabtu mengatakan bahwa warga telah diperintahkan agar tinggal di rumah masing-masing sampai pemberitahuan kemudian untuk mencegah bentrokan lebih lanjut. Sensor berita juga telah dilakukan di wilayah itu.