Pakistan Optimis tentang Proses Perdamaian Afghanistan

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif meninggalkan parlemen setelah menghadiri sesi gabungan untuk membahas krisis di Yaman, di Islamabad, Pakistan, April lalu.

Pakistan hari Jumat bersikeras bahwa proses perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan sedang berlangsung dan bahwa kematian pemimpin pemberontak Taliban di Afghanistan, Mullah Omar, hanya menyebabkan jeda sementara.

Dalam pernyataan kebijakan di Majelis Nasional, Menteri Pertahanan Khawaja Asif sekali lagi menepis tuduhan bahwa kematian pemimpin Taliban yang tertutup itu terjadi di Pakistan.

Pihak berwenang Afghanistan pekan lalu mengungkapkan bahwa Omar meninggal di sebuah rumah sakit di kota Karachi, Pakistan pada bulan April 2013.

Pengumuman itu disampaikan sehari sebelum Pakistan dijadwalkan menjadi tuan rumah pembicaraan damai putaran kedua antara perunding Afghanistan dan Taliban. Pengungkapan itu segera mendorong Taliban menarik diri dari dialog tersebut, sehingga mengacaukan proses perdamaian. Persaingan dalam tubuh Taliban untuk menentukan pemimpin baru ikut memperbesar keprihatinan.

Taliban telah memilih seorang wakil Omar, Mullah Akhtar Mansoor, sebagai pemimpin barunya, tapi ia menghadapi tentangan dari para pemimpin senior dalam kelompok Islamis itu dan mereka telah menolak bersumpah setia kepada Mansoor.

Menteri Pertahanan Pakistan mengatakan bahwa laporan mengenai persaingan kepemimpinan itu merupakan masalah internal Taliban dan negaranya juga tidak ingin terlibat dalam kontroversi itu.