Pakistan memanggil seorang diplomat senior India ke Kementerian Luar Negerinya, Kamis (15/10), untuk menyampaikan keluhan Islamabad terkait penembakan serampangan, dan bukan karena diprovokosi, oleh pasukan India di kawasan Kashmir yang disengketakan.
Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan, penembakan lintas perbatasan, yang terjadi Rabu (14/10), mencederai serius dua warga sipil Pakistan, berusia 25 dan 28 tahun, dari desa Barmoch.
Belum ada pernyataan dari India. Pakistan dan India sudah sering saling tuduh melakukan serangan yang tidak diprovokasi di sepanjang perbatasan mereka di Kashmir.
Pakistan mengatakan, India telah melanggar kesepakatan gencatan senjata lebih dari 2.000 kali tahun ini, sementara India menuding pasukan Pakistan di perbatasan telah ribuan kali melanggar kesepakatan itu,
India selama ini menuduh Pakistan mensponsori dan mengirim para pemberontak anti-India ke seberang perbatasan di Kashmir untuk melangsungkan perang gerilya melawan pasukan India yang ditempatkan di sana.
Pakistan mengatakan, pihaknya hanya memberikan bantuan diplomatik dan politik, namun beberapa kelompok pemberontak anti-India bermarkas di Pakistan. Pemerintah Pakistan menyatakan kelompok-kelompok itu terlarang, namun banyak dari kelompok itu dihidupkan kembali dengan nama baru.
Menurut perhitungan Pakistan, India telah melakukan 2.530 pelanggaran gencatan senjata sepanjang tahun ini, dan menewaskan 19 warga sipil dan melukai 197 lainnya. Sejauh ini belum ada pengukuhan independen mengenai data itu. [ab/uh]