Polisi menangkap 129 Muslim dalam penggerebekan semalam di sebuah daerah di Pakistan Timur, di mana massa Muslim menyerang gereja-gereja dan rumah-rumah warga Kristen yang minoritas. Serangan dipicu oleh kemarahan massa atas dugaan penodaan Al-Qur'an oleh seorang lelaki Kristen. Serangan itu mendorong pihak berwenang untuk mengerahkan pasukan untuk memulihkan ketertiban, kata para pejabat pada Kamis (17/8).
Tidak ada korban karena warga Kristen yang tinggal di kawasan permukiman di kota Jaranwala di distrik Faisalabad segera pindah ke tempat yang lebih aman bersama dengan keluarga mereka, menyusul salah satu serangan paling mematikan terhadap warga Kristen di negara itu.
Warga Kristen yang lambat laun mulai kembali ke rumah mereka hari Kamis, melihat kehancuran sedikitnya satu gereja yang dibakar. Empat gereja lainnya juga rusak. Dua lusin rumah dibakar atau rusak parah selama kerusuhan.
“Kami sedang duduk-duduk di rumah sewaktu tiba-tiba kami mendengar ada massa yang datang dan membakar rumah-rumah serta menyerang gereja,” kata Shazia Amjad sambil menangis di luar rumahnya yang dibakar pada Rabu (16/8).
Ia mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa para perusuh membakar peralatan dan perabot rumah tangga. Beberapa harta benda Amjad dicuri sewaktu ia pindah ke tempat aman bersama keluarganya.
Amjad mengatakan para perusuh menyiram bensin untuk membakar rumah-rumah di kawasan mereka, dan mereka juga mencuri perhiasan dan harta benda lainnya. Warga Kristen lainnya menggambarkan kemalangan yang serupa dan menyatakan kebingungan mereka.
Warga Kristen setempat saling menghibur di luar rumah mereka yang rusak, sementara banyak perempuan menangisi kehancuran itu. Mereka yang rumahnya dibakar tidak tahu harus pergi ke mana atau berbuat apa.
Pada Rabu, Khalid Mukhtar, seorang pendeta setempat, mengatakan kepada AP bahwa sebagian besar warga Kristen yang tinggal di daerah itu telah melarikan diri ke tempat aman. “Bahkan rumah saya pun dibakar,” katanya, seraya menambahkan bahwa sebagian besar dari 17 gereja di Jaranwala telah diserang.
Delegasi ulama Muslim tiba di Jaranwala untuk membantu menenangkan situasi, sementara tentara dan polisi berpatroli di daerah itu.
BACA JUGA: Dinilai Nodai Al-Qur'an, Seorang Tersangka Digantung Massa di PakistanPihak berwenang setempat telah menutup sekolah-sekolah dan kantor-kantor serta melarang rapat-rapat umum selama sepekan untuk mencegah kekerasan lainnya.
Kekerasan itu menuai kecaman nasional. PM sementara Anwaarul-ul-Haq Kakar memerintahkan polisi agar memastikan para perusuh ditangkap.
Pada Kamis, Rizwan Khan, kepala polisi regional, mengatakan, 129 tersangka telah ditangkap dan situasi telah terkendali.
Kekerasan meletus setelah beberapa Muslim yang tinggal di daerah itu mengaku mereka melihat seorang warga Kristen setempat, Raja Amir, dan temannya merobek beberapa halaman Al-Qur'an, melemparkannya ke tanah dan menulis kata-kata menghina di halaman lainnya.
Polisi mengatakan mereka berusaha menangkap Amir untuk memastikan apakah ia menodai kitab suci umat Islam itu. [uh/ab]