Pakistan mengklaim serangan udaranya yang sangat terarah terhadap yang diduga pangkalan militan di dalam dan sekitar wilayah perbatasan Waziristan Utara yang bergejolak berlangsung sukses.
Pakistan menyangkal laporan media Amerika bahwa Pakistan tidak berencana melakukan tindakan terhadap jaringan Haqqani, sekutu penting Taliban di Afghanistan yang berpengaruh kuat di wilayah kesukuan itu dan melancarkan serangan terhadap Afghanistan dan pasukan Amerika.
Jet-jet tempur dan helikopter meriam Pakistan dalam seminggu ini berkali-kali menghantam persembunyian militan Terik-i-Taliban Pakistan yang dikenal sebagai TTP. Serangan-serangan itu dipusatkan pada bagian-bagian di kawasan kesukuan di barat laut termasuk distrik Waziristan yang didominasi militan.
Pejabat keamanan mengatakan serangan itu telah menewaskan lebih dari 100 militan Islamis, sebagian berasal dari Uzbekistan, negara republik di Asia tengah dan menghancurkan sejumlah kubu pertahanan kuat militan.
Pemerintah dalam beberapa hari terakhir berusaha untuk berhubungan dengan jaringan militan itu dalam perundingan perdamaian untuk mengakhiri kekerasan maut yang telah berlangsung bertahun-tahun di Pakistan. Tapi berlanjutnya serangan-serangan teroris terhadap warga sipil dan sasaran militer menyebabkan Perdana Menteri Nawaz Sharif menghentikan proses perdamaian itu dan mengaitkan pembicaraan kembali dengan penghentian permusuhan tanpa syarat oleh TTP.
Penasehat Pakistan mengenai kebijakan luar negeri dan keamanan nasional, Sartaj Aziz mengatakan kepada wartawan di Islamabad aksi militer di kawasan Waziristan itu bagian dari kebijakan keamanan dalam negeri baru yang memungkinkan tindakan militer untuk menanggapi setiap serangan teroris yang dilancarkan TTP di negara itu.
Pemerintah saat ini, dibawah pimpinan Perdana Menteri Nawaz Sharif berkuasa dengan mandat jelas untuk menyingkirkan masyarakat ekstrim dari Pakistan, tindakan intoleran dan segala bentuk kekerasan.
Sebagian laporan media Amerika mengatakan Pakistan tampaknya tidak akan menargetkan jaringan Haqqani meskipun ada serangan besar karena diduga jaringan itu terkait dengan militer. Penasehat Aziz menyanggah kecaman itu.
“Saya rasa laporan itu tidak benar. Umumnya kita mengambil tindakan terhadap siapapun yang terlibat dalam kegiatan ekstremis dan teroris. Jadi saya rasa tidak ada perbedaan dalam hal itu,” ujar Aziz.
Kehadiran jaringan Haqqani di Pakistan telah menjadi sumber ketegangan diplomatik antara Amerika dan Pakistan. Badan mata-mata Pakistan ISI diyakini melindungi kelompok itu untuk mencegah India meningkatkan pengaruhnya di Afghanistan setelah pasukan tempur NATO ditarik dari negara itu.
Anggota-anggota jaringan Haqqani sejauh ini telah menjauhkan diri dari kegiatan kekerasan Taliban Pakistan dan fokus utama mereka adalah pada pemberontakan di Afghanistan.
Jet-jet tempur dan helikopter meriam Pakistan dalam seminggu ini berkali-kali menghantam persembunyian militan Terik-i-Taliban Pakistan yang dikenal sebagai TTP. Serangan-serangan itu dipusatkan pada bagian-bagian di kawasan kesukuan di barat laut termasuk distrik Waziristan yang didominasi militan.
Pejabat keamanan mengatakan serangan itu telah menewaskan lebih dari 100 militan Islamis, sebagian berasal dari Uzbekistan, negara republik di Asia tengah dan menghancurkan sejumlah kubu pertahanan kuat militan.
Pemerintah dalam beberapa hari terakhir berusaha untuk berhubungan dengan jaringan militan itu dalam perundingan perdamaian untuk mengakhiri kekerasan maut yang telah berlangsung bertahun-tahun di Pakistan. Tapi berlanjutnya serangan-serangan teroris terhadap warga sipil dan sasaran militer menyebabkan Perdana Menteri Nawaz Sharif menghentikan proses perdamaian itu dan mengaitkan pembicaraan kembali dengan penghentian permusuhan tanpa syarat oleh TTP.
Penasehat Pakistan mengenai kebijakan luar negeri dan keamanan nasional, Sartaj Aziz mengatakan kepada wartawan di Islamabad aksi militer di kawasan Waziristan itu bagian dari kebijakan keamanan dalam negeri baru yang memungkinkan tindakan militer untuk menanggapi setiap serangan teroris yang dilancarkan TTP di negara itu.
Pemerintah saat ini, dibawah pimpinan Perdana Menteri Nawaz Sharif berkuasa dengan mandat jelas untuk menyingkirkan masyarakat ekstrim dari Pakistan, tindakan intoleran dan segala bentuk kekerasan.
Sebagian laporan media Amerika mengatakan Pakistan tampaknya tidak akan menargetkan jaringan Haqqani meskipun ada serangan besar karena diduga jaringan itu terkait dengan militer. Penasehat Aziz menyanggah kecaman itu.
“Saya rasa laporan itu tidak benar. Umumnya kita mengambil tindakan terhadap siapapun yang terlibat dalam kegiatan ekstremis dan teroris. Jadi saya rasa tidak ada perbedaan dalam hal itu,” ujar Aziz.
Kehadiran jaringan Haqqani di Pakistan telah menjadi sumber ketegangan diplomatik antara Amerika dan Pakistan. Badan mata-mata Pakistan ISI diyakini melindungi kelompok itu untuk mencegah India meningkatkan pengaruhnya di Afghanistan setelah pasukan tempur NATO ditarik dari negara itu.
Anggota-anggota jaringan Haqqani sejauh ini telah menjauhkan diri dari kegiatan kekerasan Taliban Pakistan dan fokus utama mereka adalah pada pemberontakan di Afghanistan.