Pameran Penelitian Antartika

Para ilmuwan yang berangkat dan pulang dari lapangan dengan menggunakan pesawat kargo LC-130 yang bisa mendarat di atas es. Penelitian ini adalah bagian dari proyek WISSARD yang dibiayai oleh National Science Foundation. (Reed Scherer/NIU)

Professor geologi Northern Illinois University (NIU) Ross Powell (tengah) mengepalai tim yang beranggotakan 40 orang, termasuk teknisi, mekanik dan operator pengeboran, selain ilmuwan. (WISSARD)

Traktor menarik peralatan dan persediaan 1.000 km dari stasiun McMurdo ke lokasi penelitian, di mana professor geologi NIU Reed Scherer (kiri) dan siswa Jason Coenen memulai proyek. (NIU)

Para anggota ekspedisi tidur di tenda dan cuaca di Antartika terdingin, terkering dan paling banyak angin daripada tempat lain di seluruh dunia. (Reed Scherer/NIU)

Lokasi pengeboran dibangun di zona landasan, di mana es Antartika, tanah dan laut bertemu (WISSARD)

Seperangkat alat oseanografi fisik diturunkan ke lubang bor. (Reed Scherer/NIU)

Pompa saringan digunakan untuk mengumpulkan partikel yang ada di air. (WISSARD)

Remotely Operated Vehicle (ROV) atau kendaraan yang dioperasikan dari jauh yang diberi nama Deep SCINI siap untuk diturunkan ke kedalaman 740 meter. (Reed Scherer/NIU)

Deep SCINI (Submersible Capable of Underwater Navigation) mengeksplorasi sebuah rongga laut yang ada di dalam es. (Reed Scherer/NIU)

Seekor ikan ditemukan di zona yang sangat dalam dan mengejutkan para ilmuwan. (Deep SCINI/ UNL/Andrill SMO)

Reed Scherer dari NIU mengumpulkan sampel dari inti multi-sedimen. (WISSARD)

Sedimen dan ini es memberikan petunjuk bagi ekologi dan sejarah lapisan es dan perubahannya sepanjang masa. (Reed Scherer/NIU)

Fosil alga bersel tunggal ini ditemukan di inti sedimen ketika tempat di mana ia ditemukan masih merupakan lautan terbuka. (Reed Scherer/NIU)

Siswa NIU Rebecca Puttkammer meneliti pasir yang diambil dari dasar laut. (Reed Scherer/NIU)