Sejauh ini, pandemi virus corona menyebabkan lebih dari 500 ribu kematian di seluruh dunia. Yang tidak tercakup adalah dampaknya terhadap kesehatan ibu, bayi baru lahir, anak, dan remaja. Karena pandemi, anggaran perawatan kesehatan bagi perempuan dan anak dipotong 20 persen, dan akibatnya adalah peningkatan angka kematian dan kesehatan yang lebih buruk pada kelompok-kelompok itu.
Di Nairobi, seorang ibu yang hendak melahirkan dilarikan ambulans ke rumah sakit. Ketika pemerintah memberlakukan jam malam untuk meredam pandemi virus corona, dokter menyadari terjadi peningkatan kematian pada perempuan yang melahirkan tanpa bantuan tenaga medis di rumah. Para dokter bertindak untuk menyelamatkan nyawa para calon ibu.
Richard Namu, operator tanggap darurat, mengatakan, "Kasus-kasus terkait persalinan menjadi lebih tinggi. Rata-rata kami menerima dua telepon setiap malam."
Apa yang terjadi di Nairobi sedang terjadi di seluruh dunia, bahkan di negara-negara kaya. Laporan PBB menunjukkan bahwa layanan kesehatan untuk perempuan, anak-anak Balita, dan remaja dialihkan untuk memerangi pandemi virus corona. Konsekuensinya sangat memprihatinkan.
Nicholas Alipui, pakar kesehatan anak dan ibu melahirkan yang berkontribusi dalam penelitian itu, dan panel dalam laporan PBB itu mengungkapkan, "Perkiraan awal memproyeksikan, kita akan melihat dampak besar pada tingkat kematian anak Balita, angka kematian pada bayi baru lahir, angka kematian ibu melahirkan. Kita juga akan mendapati peningkatan jumlah anak yang kurang gizi, anak-anak yang terpapar pelecehan dan kekerasan, hilangnya akses penting ke kesehatan bagi perempuan, dan banyak masalah lain. Jadi, perkiraannya cukup mengerikan."
Your browser doesn’t support HTML5
Laporan tersebut memperkirakan, hampir 400 juta anak akan kelaparan karena tidak makan di sekolah-sekolah yang tutup semasa pandemi. Tiga belas juta anak tidak mendapat vaksinasi rutin. Sebagian orangtua takut membawa anak untuk divaksinasi sedangkan beberapa negara kekurangan vaksin.
Menurut Dr. Alipui, jika situasi ini berlanjut, kita akan mengalami wabah global penyakit-penyakit yang seharusnya bisa dicegah. "Risiko wabah baru atau kembali mewabahnya penyakit campak, polio dan semua penyakit menular lain, sangat nyata, dan kita harus siap untuk itu," jelasnya.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia mengalami tingkat pelecehan yang lebih tinggi, peningkatan angka kehamilan, kurangnya akses ke layanan reproduksi, dan seiring dengan itu, semakin banyak ibu hamil meninggal akibat komplikasi persalinan.
Dr. Alipui mengatakan, begitu ada, vaksin akan mengakhiri krisis Covid-19-19, tetapi negara-negara kaya, katanya, harus membantu negara-negara yang lebih miskin memperkuat sistem kesehatan mereka, karena pandemi ini akan membuat yang miskin menjadi lebih miskin. [ka/jm]