Pandemi Virus Korona Memperburuk Ekonomi Global

Lantai bursa saham di New York, New York Stock Exchange (NYSE), New York, 24 Februari 2020. (REUTERS/Brendan McDermid).

Meluasnya penyebaran virus korona telah mengguncang bursa-bursa saham. Bursa, mulai dari di AS hingga Asia dan Eropa terpukul keras sementara otoritas kesehatan mengukuhkan kantong-kantong penularan virus korona baru dari Timur Tengah hingga Eropa.

Analis Desmond Lachman dari American Enterprise Institute mengemukakan, “Pasar kini mulai menyadari bahwa epidemi ini masih jauh dari puncaknya. Virus ini tampaknya masih menyebar dan menyebabkan banyak gangguan terhadap rantai pasokan global ke industri perjalanan, ke pariwisata, ke banyak hal,” kata Lachman.

BACA JUGA: Menteri Energi Saudi Peringatan OPEC+ Tak Remehkan Wabah Virus Korona

Virus korona telah memicu ketakutan yang meluas dan meningkatkan reaksi keras dari pihak berwenang di sejumlah negara, memberlakukan penutupan atau isolasi kota yang menimbulkan efek melumpuhkan terhadap perdagangan, khususnya di China, ekonomi terbesar kedua di dunia.

Bukan hanya perusahaan yang merasakan dampaknya, demikian pula para konsumen. Mark Hamrick dari Bankrate.com mengemukakan contoh perusahaan Apple yang menyatakan wabah ini akan berdampak nyata pada kemampuannya memproduksi iPhone dalam jangka dekat.

Sebagian meyakini dampak ekonomi akibat virus korona ini akan intens tetapi tidak akan berlangsung lama. Analis Mark Hamrick menyamakan virus korona ini seperti badai, yang begitu berlalu, maka masa pemulihan segera dimulai dan aktivitas secara bertahap kembali normal. [uh/ab]