Sebuah panel ahli yang ditunjuk PBB, Senin (9/8), menerbitkan laporan utama yang merangkum informasi ilmiah terbaru tentang perubahan iklim.
Laporan tersebut mengungkap fakta terkini mengenai dampak dan risiko masa depan pemanasan global menjelang KTT iklim PBB pada bulan November di Glasgow.
Laporan itu juga mengevaluasi bagaimana berbagai pilihan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca akan mempengaruhi laju perubahan iklim selama beberapa dekade mendatang.
Hampir 200 negara telah menandatangani perjanjian iklim Paris, yang bertujuan untuk menjaga pemanasan global di bawah 2 derajat Celcius, atau idealnya tidak lebih dari 1,5 derajat C, pada akhir abad ini dibandingkan dengan masa pra-industri.
BACA JUGA: Dampak COVID-19, Ratusan Juta Orang Kelaparan di Seluruh DuniaLaporan sebelumnya dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim tersebut menemukan bahwa tujuan tersebut dapat dicapai jika perubahan drastis dilakukan terhadap ekonomi dunia dalam beberapa dekade mendatang.
Tetapi sejak laporan terakhir diterbitkan pada tahun 2013, para ilmuwan semakin meyakini bahwa target 1,5 derajat C mungkin di luar jangkauan pada saat ini. Peningkatan panas lebih dari 1 derajat C telah terjadi dan kenaikan suhu lebih lanjut tidak bisa terhindari mengingat emisi gas rumah kaca sudah terakumulasi di atmosfer.
KTT iklim PBB yang berlangsung di Glasgow dari 31 Oktober hingga 12 November akan mencari cara-cara yang dapat diambil setiap negara untuk mengendalikan pemanasan global dan memastikan mereka yang terkena dampaknya menerima bantuan. [ab/lt]