Panglima pasukan khusus Amerika di Korea Selatan mengatakan ia salah-ucap dalam konferensi pekan lalu.
Brigadir Jenderal Angkatan Darat Neil Tolley mengatakan dalam pernyataan hari Rabu (30/5) bahwa ucapannya seharusnya lebih jelas. Panglima Pasukan Khusus Amerika di Korsel ini tampaknya memberi indikasi bahwa pasukan komando militer Amerika sedang diterjunkan dengan parasut ke Korea Utara. Namun ia membantah bahwa pasukan khusus Amerika telah dikerahkan ke negara komunis itu, tindakan yang melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditanda-tangani pada akhir Perang Korea.
Ucapan Tolley di konferensi industri pasukan khusus di Florida itu, dimuat oleh The Diplomat, yang berbasis di Jepang, pekan ini.
Laporan itu mengutip Tolley mengatakan bahwa komando Amerika dan Korea Selatan sedang melakukan misi pengintaian yang bertujuan untuk mengungkapkan informasi mengenai instalasi militer bawah-tanah yang dibuat oleh Pyongyang.
Militer Amerika semula membantah laporan itu, dengan mengatakan penulisnya, David Axe, tidak memahami ucapan jenderal tadi. Tetapi, laporan Axe kemudian didukung oleh beberapa wartawan lain yang menghadiri konferensi itu.
Keterangan Tolley hari Rabu mengakui bahwa ia dikutip dengan tepat oleh majalah tersebut. Ia mengatakan bahwa walaupun ia berbicara mengenai operasi pasukan khusus yang sedang berjalan, ia tadinya mengira ucapannya dianggap sebagai hipotesa.
Ucapan Tolley di konferensi industri pasukan khusus di Florida itu, dimuat oleh The Diplomat, yang berbasis di Jepang, pekan ini.
Laporan itu mengutip Tolley mengatakan bahwa komando Amerika dan Korea Selatan sedang melakukan misi pengintaian yang bertujuan untuk mengungkapkan informasi mengenai instalasi militer bawah-tanah yang dibuat oleh Pyongyang.
Militer Amerika semula membantah laporan itu, dengan mengatakan penulisnya, David Axe, tidak memahami ucapan jenderal tadi. Tetapi, laporan Axe kemudian didukung oleh beberapa wartawan lain yang menghadiri konferensi itu.
Keterangan Tolley hari Rabu mengakui bahwa ia dikutip dengan tepat oleh majalah tersebut. Ia mengatakan bahwa walaupun ia berbicara mengenai operasi pasukan khusus yang sedang berjalan, ia tadinya mengira ucapannya dianggap sebagai hipotesa.