Panglima AS Ragukan Komitmen Taliban pada Perdamaian

Pasukan Keamanan Afghanistan berjaga di jaan dekat lokasi serangan bersenjata, di Kabut, 6 Maret 2020. (Foto: AFP)

Amerika belum bersedia membatalkan perjanjiannya dengan Taliban di Afghanistan, tetapi jenderal yang memimpin pasukan AS di kawasan itu mengatakan, ada tanda-tanda persetujuan ini akan gagal.

Jenderal Kenneth McKenzie, Kamis (12/3), mengatakan meskipun Taliban berjanji akan mengurangi kekerasan, frekuensi serangan Taliban di seluruh Afghanistan merisaukan.

“Saya merasa apa yang dilakukan Taliban tidak konsisten dengan jalur untuk melangkah maju dan mencapai persetujuan dengan pemerintah Afghanistan,” ungkap McKenzie di hadapan Kongres AS.

“Serangan-serangan sebagian besar dilakukan terhadap pos-pos terpencil, pos-pos pemeriksaan (check point), dan satuan tempur yang terisolasi,” katanya.

“Tingkat serangan seperti itu oleh Taliban tidak konsisten dengan sebuah organisasi yang bertekad untuk memenuhi janjinya kedepan.”

Persetujuan yang ditandatangani oleh AS dan Taliban di Doha, Qatar, pada Februari mensyaratkan semua pasukan AS dan koalisi meninggalkan Afghanistan dalam 14 bulan.

Pejabat militer Amerika mengatakan, pasukan Amerika pertama mulai ditarik pada minggu ini. Hal ini adalah bagian dari sebuah usaha pengurangan pasukan dari sekitar 13 ribu menjadi 8.600 dalam kurun 135 hari. [jm/pp]