Jenderal Amerika John Allen mengatakan dalam pernyataan hari Selasa bahwa dia telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan sepenuhnya setelah mengetahui bahwa pasukan koalisi di Pangkalan Udara Bagram barangkali telah secara tidak pantas membakar sejumlah besar buku agama Islam, termasuk al-Quran.
Allen bersikeras insiden itu tidak disengaja. Dia minta maaf kepada rakyat dan pemerintah Afghanistan atas tindakan yang melukai perasaan tersebut, dengan mengatakan NATO sedang mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa ini tidak akan pernah terjadi lagi.
Dia mengatakan buku-buku agama tersebut telah diambil dan dikumpulkan kembali dan diserahkan kepada pihak berwenang keagamaan untuk diurus dengan layak.
Aksi-aksi protes di Afghanistan terhadap penghancuran kitab suci agama Islam telah menelan korban jiwa dalam beberapa tahun belakangan ini.
Kira-kira 2000 demonstran berkumpul di luar pangkalan militer utama Amerika di Afghanistan hari Selasa (21/2), setelah ada laporan bahwa pasukan asing di dalam sarana itu telah membakar sejumlah kitab suci al-Quran.
Bulan April 2011, kira-kira 20 orang tewas dalam beberapa hari aksi protes di seluruh Afghanistan setelah pendeta Amerika Terry Jones membakar sebuah al-Quran di gerejanya di Florida.