Di luar Afrika, di mana cacar monyet endemik, penyakit akibat virus itu telah menyebar dengan cepat, terutama melalui hubungan seks antar laki-laki. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai darurat kesehatan global selama akhir pekan.
Meskipun dapat menyebabkan lesi yang sangat menyakitkan bagi sebagian orang, penyakit ini umumnya ringan dan dapat berlalu tanpa perlu perawatan intensif. Tetapi akses ke pengobatan dan vaksin yang ada sulit. Dan kesadaran akan penyakit itu sejauh ini rendah.
Pernyataan WHO bahwa cacar monyet adalah darurat kesehatan masyarakat yang menjadi keprihatinan internasional, dapat membuka pendanaan untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan. Dan para ahli kesehatan mengatakan, penting untuk mengejar ketertinggalan itu sekarang.
Untuk organisasi nirlaba Test Postive Aware Network (TPAN), respons yang meningkat tidak bisa dilakukan lebih cepat. Pada Senin, TPAN menjadi tuan rumah gerakan vaksinasi cacar monyet di Chicago, Illinois. Tetapi puluhan orang tidak mendapatkan vaksin, menurut CEO Kara Eastman, karena kelompok itu tidak memiliki sumber daya yang cukup.
“Senin lalu, lebih dari 200 orang antre di sekitar gedung dan kami hanya memiliki 100 dosis vaksin. Hari ini juga demikian, banyak orang datang, banyak orang antre lebih awal. Sayangnya, kami harus menolak sebagian orang karena kami hanya memiliki 100 vaksin yang untuk dibagikan.”
Sejauh tahun ini, terdapat lebih dari 16.000 kasus cacar monyet di lebih dari 75 negara. [ka/ab]