Para anggota Kongres AS akan mengadakan dengar pendapat terkait serangan atas konsulat Amerika di Benghazi, Libya, yang menewaskan dutabesar AS dan tiga warga AS lainnya, Rabu (10/10).
Menjelang dengar pendapat Komisi Pengawasan dan Reformasi Pemerintah DPR AS yang dipimpin Partai Republik, , Rabu (10/10), para pejabat tinggi Departemen Luar Negeri Amerika memberi para wartawan keterangan rinci mengenai serangan tanggal 11 September itu.
Para pejabat yang tidak berkenan disebutkan namanya itu mengatakan tidak ada yang luar biasa terjadi di konsulat itu sebelum serangan tersebut, dan bahwa mereka tidak menyimpulkan serangan itu dipicu oleh aksi-aksi protes menentang sebuah video anti Islam.
Pemerintah Amerika mulanya mengaitkan serangan itu dengan aksi-aksi protes, namun para pejabat pemerintahan kemudian mengatakan serangan itu adalah serangan teroris yang direncanakan. Departemen Luar Negeri Amerika sedang melakukan penyelidikannya tersendiri mengenai insiden itu.
Para pejabat yang tidak berkenan disebutkan namanya itu mengatakan tidak ada yang luar biasa terjadi di konsulat itu sebelum serangan tersebut, dan bahwa mereka tidak menyimpulkan serangan itu dipicu oleh aksi-aksi protes menentang sebuah video anti Islam.
Pemerintah Amerika mulanya mengaitkan serangan itu dengan aksi-aksi protes, namun para pejabat pemerintahan kemudian mengatakan serangan itu adalah serangan teroris yang direncanakan. Departemen Luar Negeri Amerika sedang melakukan penyelidikannya tersendiri mengenai insiden itu.