Para Astrofisikawan Klaim Saksikan Ledakan Kosmis Terbesar

  • Associated Press

ILUSTRASI - "Tebing Kosmik" Nebula Carina dengan data dari Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA, 12 Juli 2022. (NASA, ESA, CSA, STScI, Webb ERO Production Team/Handout via REUTERS)

Para ahli astrofisika telah menyaksikan apa yang mereka yakini sebagai ledakan kosmis terbesar yang pernah diketahui. Para peneliti mengatakan peristiwa tersebut telah diverifikasi oleh teleskop di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Spanyol, Chili, dan Inggris.

Sebuah gambar luar biasa berdasarkan interpretasi seorang seniman menunjukkan apa yang telah dilihat oleh para peneliti di University of Southampton di Inggris.

Mereka mendeteksi benda itu secara kebetulan, menggunakan algoritme yang mereka kembangkan untuk menemukan bintang yang meledak.

Mereka percaya apa yang mereka lihat itu adalah ledakan antara awan gas dan lubang hitam.

Peneliti utama, astrofisikawan Dr. Phil Wiseman dari Universitas Southampton mengatakan ledakan itu menciptakan cahaya yang luar biasa besarnya.

“Dengan mengukur garis-garis yang dipecah menjadi panjang gelombang yang berbeda, kami dapat mengukur jarak, yang keluar sekitar 8 miliar tahun cahaya. Jadi, ledakan itu berarti telah terjadi lebih dari setengah usia alam semesta. Jadi, jika kita mengetahui seberapa jauh jarak ledakan itu dan kita dapat melihat seberapa cemerlang cahayanya, hal itu memberi tahu kita tentang kepastian tentang betapa terangnya ledakan itu di lokasi yang sebenarnya," jelasnya.

Para peneliti mengatakan peristiwa luar biasa tersebut telah berlangsung selama tiga tahun, pertama kali muncul pada tahun 2021, kemudian mencapai kondisi paling cemerlang pada tahun 2022, dan sekarang mulai memudar.

Your browser doesn’t support HTML5

Para Astrofisikawan Temukan Ledakan Kosmis Terbesar Sepengetahuan Manusia

Dr. Wiseman mengatakan ledakan itu sangat jauh di luar galaksi kita sehingga para peneliti bahkan tidak yakin di mana letaknya di alam semesta.

Dia mengatakan fakta bahwa citra dari ledakan tersebut bisa dilihat di Bumi itu adalah karena ukurannya yang begitu masif.

“Awan material raksasa yang jauh lebih besar daripada bintang normal yang dicabik-cabik oleh atau sebagian dicabik-cabik oleh lubang hitam dan proses penghancuran itu mengirimkan semacam kejutan ke seluruh awan. Guncangan itu sekitar 100 kali ukuran awan tata surya kita. Jadi itu benar-benar raksasa. Jika kita memiliki sesuatu sebesar itu, yang suhunya dua kali lipat daripada matahari, maka benda itu akan bersinar dengan sangat, sangat, sangat terang. Dan, itulah yang kami pikir telah kami lihat,” jelasnya.

Para peneliti kini berharap untuk menemukan apakah peristiwa itu terjadi di galaksi lain.

Dr. Wiseman, astrofisikawan dari Universitas Southampton menjelaskan, “Kami tidak memiliki data yang sangat baik tentang bagian alam semesta itu karena letaknya sangat jauh sehingga segala sesuatu di luar sana terlihat sangat redup. Tapi, jika ada sebuah galaksi yang lebih besar dari Bima Sakti kita di luar sana, maka kita akan melihatnya pada gambar kita yang sudah ada sebelumnya. Dalam kenyataan, kita tidak melihatnya. Jadi, itu membingungkan dan kita harus mengarahkan teleskop yang lebih besar dan lebih sensitif begitu ledakan memudar untuk mencoba memahami seperti apa lingkungan di bagian alam semesta itu.”

Menurut Dr. Wiseman, lubang hitam dapat sangat memengaruhi bagaimana galaksi berubah, termasuk perubahan pada warnanya, dan berapa banyak bintang yang dimilikinya, sementara ledakan ini lebih dari dua kali kecerahan peristiwa serupa yang pernah tercatat sebelumnya. [lt/uh]