Dua pertemuan internasional berturut-turut berlangsung di Qatar, Selasa (10/8) untuk membuat pihak-pihak yang bertikai di Afghanistan melanjutkan negosiasi damai di tengah terjadinya gelombang kekerasan.
Upaya diplomatik itu dilakukan di tengah kemajuan dramatis di medan perang oleh Taliban, termasuk pengambilalihan ibu kota provinsi Kunduz di Afghanistan utara.
Juru Bicara Pentagon John Kirby menyatakan keprihatinannya atas gelombang kekerasan dan mengatakan bahwa kepemimpinan Afghanistan yang berkepentingan untuk berdiri tegak menentang Taliban.
BACA JUGA: Qatar Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Internasional tentang Perdamaian Afghanistan“Ini adalah perjuangan mereka. Panglima telah memberi kami misi baru, dan misi itu akan menarik (seluruh pasukan) pada akhir bulan ini, dan ke sanalah kami akan bergerak. Seperti apa yang terjadi di luar sana, saya tidak akan berspekulasi. Tapi ini negara mereka. Ini menyangkut pasukan militer mereka,” jelasnya.
Utusan khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, dan rekan-rekannya dari Rusia, China dan Pakistan, akan bertemu di ibu kota Qatar, Doha, pada Rabu (11/8) di bawah apa yang secara resmi dikenal sebagai “troika yang diperluas,” kata sumber-sumber diplomatik kepada VOA. [lt/ab]