Menteri-menteri pertahanan Uni Eropa pada Rabu (8/3) berkumpul di Stockholm dengan salah satu agenda utama yang mendesakkan lebih banyak bantuan amunisi untuk pasukan Ukraina.
Berbicara kepada wartawan menjelang pertemuan itu, Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur mengadvokasi negara-negara Uni Eropa agar menyediakan uang untuk bersama-sama mendapatkan amunisi bagi Ukraina, dengan alasan bahwa upaya itu akan meningkatkan kapasitas industri pertahanan dan membantu keamanan Uni Eropa pada masa depan.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan kepada wartawan bahwa selain upaya bersama untuk meningkatkan kapasitas industri pertahanan, para anggota Uni Eropa juga dalam jangka pendek harus menyediakan amunisi dengan cepat untuk Ukraina dari stok mereka sekarang ini. Borrell mengatakan pengiriman apa yang tersedia sekarang ini dapat diselesaikan dalam hitungan pekan.
“Masalahnya adalah bagaimana menyediakan amunisi yang dibutuhkan Ukraina untuk melanjutkan pertahanannya,” kata Borrell.
Ukraina secara khusus telah meminta para sekutu untuk menyediakan lebih banyak peluru artileri 155 milimeter.
Pertempuran di Bakhmut
Pimpinan tentara bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeni Prighozin, Rabu mengatakan bahwa unit-unitnya telah menguasai bagian timur kota Bakhmut.
Rusia telah berupaya merebut kota di Provinsi Donetsk di bagian timur Ukraina itu selama berbulan-bulan.
BACA JUGA: Rusia Katakan Merebut Bakhmut Penting Untuk Ofensif Donbas yang Lebih LuasPrighozin mengatakan pasukan Wagner menguasai semua distrik di sebelah timur Sungai Bakhmutka, sekitar setengah wilayah kota itu.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Selasa (7/3) mengatakan bahwa merebut Bakhmut sangat penting untuk melancarkan operasi ofensif lebih jauh di kawasan tersebut.
Para pemimpin Ukraina mengatakan dalam beberapa hari ini bahwa mereka berniat untuk terus bertempur di Bakhmut. [uh/ab]