Para Menlu NATO Bertemu di Brussels, Bahas Dukungan Berkelanjutan Bagi Ukraina

  • Associated Press

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memberikan keterangan kepada media menjelang pertemuan para menteri luar negeri NATO di markas besar NATO di Brussels, 3 April 2024. (Kenzo TRIBOUILLARD / AFP)

NATO sedang memperdebatkan rencana untuk memberikan dukungan militer yang lebih bisa diprediksi kepada Ukraina pada tahun-tahun mendatang sementara pasukan Rusia yang persenjataannya lebih baik, mengendalikan medan perang, kata pejabat senior NATO.

Sekretaris Jenderal aliansi NATO Jens Stoltenberg memimpin pertemuan para menteri luar negeri NATO selama dua hari di Brussels yang dimulai pada hari Rabu (4/3).

“Dukungan kepada Ukraina seharusnya tidak terlalu bergantung pada tawaran sukarela jangka pendek dan lebih bergantung pada komitmen jangka panjang NATO," jelas Jens Stoltenberg.

Sebelumnya pada hari yang sama, Ukraina menurunkan usia wajib militer dari 27 tahun menjadi 25 tahun untuk membantu mengisi kembali barisan wajib militernya yang terkuras setelah berperang lebih dari dua tahun.

Kekurangan pasukan infanteri ditambah dengan kekurangan amunisi yang parah telah membantu serangan-serangan pasukan Rusia.

Your browser doesn’t support HTML5

Para Menlu NATO Bertemu di Brussels, Bahas Dukungan Berkelanjutan Bagi Ukraina

Rencananya NATO akan mengoordinasikan kerja Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, forum yang terdiri dari sekitar 50 negara yang secara teratur bertemu selama perang untuk mengumpulkan senjata dan amunisi bagi Ukraina dan tidak dikoordinasikan oleh Komando AS-Eropa.

Meskipun langkah ini berarti NATO tidak secara langsung menyediakan senjata ke Ukraina, ini akan menandai fase baru dalam keterlibatan aliansi tersebut dalam perang. NATO yang beranggotakan 32 negara berfungsi berdasarkan konsensus hanya setuju untuk mengirimkan bantuan yang tidak mematikan seperti peralatan ranjau, bahan bakar dan pasokan medis.

Pertemuan meja bundar para menteri luar negeri Dewan Atlantik Utara (NATO) di markas besar NATO di Brussels, Rabu, 3 April 2024. (AP/Geert Vanden Wijngaert)

NATO sangat ingin berbuat lebih banyak untuk Ukraina, terutama ketika Rusia memiliki keunggulan militer, namun para anggotanya belum siap menawarkan jaminan keamanan multak kepada negara tersebut yaitu keanggotaan. Mereka juga tidak ingin terseret ke dalam perang yang lebih luas dengan kekuatan militer bersenjata nuklir seperti Rusia.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan kebebasan Ukraina juga terkait dengan keamanan anggota Aliansi itu. “Kita harus terus mendukung Ukraina dengan segala yang kita miliki. Karena hal ini menjamin kebebasan kita, demokrasi kita, dan perdamaian kita,” sebutnya.

Berdasarkan rencana baru tersebut, yang diperkirakan akan disetujui oleh Presiden AS Joe Biden dan rekan-rekannya pada pertemuan puncak berikutnya di Washington pada bulan Juli, NATO akan mengoordinasikan upaya dukungan militer Ukraina dengan menilai kebutuhan Ukraina, mengumpulkan janji bantuan, dan menyelenggarakan pertemuan. [my/jm]