Warga Irak di dua provinsi berpenduduk mayoritas Suni, memberikan suara hari Kamis (20/6) dalam pemilihan tingkat provinsi yang ditunda para pejabat selama dua bulan disebabkan keprihatinan keamanan.
Penjagaan keamanan yang ketat, termasuk larangan terhadap lalu-lintas kendaraan, diberlakukan di provinsi Anbar di Irak barat dan di provinsi Ninewah di selatan negara itu.
Sekitar 2,8 juta orang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan untuk mengisi 69 kursi dewan provinsi. Para pemilih di 12 provinsi Irak lainnya memberikan suara mereka bulan April.
Anbar dan Ninewah telah menjadi lokasi aksi-aksi protes menentang pemerintah Perdana Menteri Nouri al-Maliki yang dipimpin golongan Syiah. Sebagian warga Irak mempertanyakan alasan bagi penundaan pemilihan itu, dan memandang penundaan itu sebagai taktik politik.
Pemilihan tingkat provinsi itu secara luas dipandang sebagai ukuran kekuatan partai-partai politik menjelang pemilihan parlemen yang dijadwalkan akan dilaksanakan tahun depan.
Sekitar 2,8 juta orang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan untuk mengisi 69 kursi dewan provinsi. Para pemilih di 12 provinsi Irak lainnya memberikan suara mereka bulan April.
Anbar dan Ninewah telah menjadi lokasi aksi-aksi protes menentang pemerintah Perdana Menteri Nouri al-Maliki yang dipimpin golongan Syiah. Sebagian warga Irak mempertanyakan alasan bagi penundaan pemilihan itu, dan memandang penundaan itu sebagai taktik politik.
Pemilihan tingkat provinsi itu secara luas dipandang sebagai ukuran kekuatan partai-partai politik menjelang pemilihan parlemen yang dijadwalkan akan dilaksanakan tahun depan.